Sukses

Pertamina Sebut Pasokan Elpiji 3 Kg di Solo Aman

PT Pertamina Marketing Operation Region IV wilayah Jateng DIY melakukan sejumlah cara untuk menjaga stabilitas pendistribusian elpiji 3 kg.

Liputan6.com, Jakarta - Pertamina menyatakan, pasokan elpiji 3 kg di Solo, Jawa Tengah, aman. PT Pertamina Marketing Operation Region IV wilayah Jateng DIY telah melakukan sejumlah cara untuk menjaga stabilitas pendistribusian elpiji 3 kilogram. Salah satunya dengan melakukan operasi pasar.

Sebanyak 720 tabung disebarkan di dua titik di Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres pada 9 Desember 2017. Penambahan fakultatif hingga 27.880 tabung untuk periode 8-14 Desember 2017 juga dilakukan.

Pertamina juga menyiapkan 800 SPBU di sekitar Jawa Tengah dan DIY sebagai tempat alternatif untuk mendapatkan elpiji 3 kg.

"SPBU ini sebagai stabilisator yang kami tugaskan layaknya Pangkalan yang juga menjual elpiji 3 kg sesuai dengan harga HET yang berlaku yaitu Rp 15.500, dan mengisi Logbook. Sehingga pengguna elpiji 3 kg juga tetap menyertakan kartu identitas sebagai data," ujar Manager Communication and CSR Pertamina Marketing Operation Region IV, Andar Titi Lestari, dalam siaran tertulisnya, Selasa (12/12/2017).

Menurut dia, untuk Soloraya (Boyolali, Surakarta, Karanganyar, Sukoharjo, Klaten, Wonogiri dan Sragen) telah disiapkan tambahan extradroping atau tambahan fakultatif dengan total hingga 129.000 tabung.

"Kami juga lakukan penambahan frekuensi supply ke wilayah remote, serta melakukan build up stock di pangkalan agar masyarakat tidak melakukan panic buying," ujar Andar.

Dia menuturkan, di Boyolali, Pertamina menyiapkan tambahan hingga 25.200 tabung, Karanganyar 21.600 tabung, Sukoharjo 20.640 tabung, Surakarta 16.680 tabung, Klaten 21.720 tabung, Wonogiri 8.760 tabung dan Sragen 14.400 tabung.

Menurut dia, Pertamina MOR IV juga melakukan operasi pasar secara serentak dan hampir merata di seluruh kabupaten dan kota hingga 35 titik.

"Kegiatan OP ini dilakukan di Kabupaten Batang, Kota Semarang 6 titik, Kabupaten Pemalang 5 titik, Kabupaten Pekalongan 1 titik, Salatiga 3 titik, Banyumas dan Purbalingga masing-masing 1 titik, Ungaran 7 titik, dan Surakarta 1 titik," ujar Andar.

"Kegiatan ini kami lakukan untuk menunjukkan bahwa Pertamina hadir langsung melayani masyarakat, dan menjaga stabilitas pendistribusian dan harga elpiji 3 kg di tengah masyarakat," sambung dia.

Oleh karena itu, dia berharap masyarakat tidak panik dan beraktivitas seperti biasa. Pertamina, lanjut dia, selalu mengevaluasi kebutuhan ril penggunaan elpiji 3 kg.

"Apabila dirasa kurang, Pertamina akan menyuplai elpiji 3 kg secukupnya sesuai kebutuhan di wilayah tersebut," kata Andar.

2 dari 2 halaman

Amanah Pemerintah

Andar menambahkan pendistribusian elpiji 3 kg merupakan penugasan yang diamanahkan pemerintah ke Pertamina sesuai dengan kuota yang telah ditentukan. Oleh karena itu, Pertamina memegang penuh komitmen tersebut.

"Kami berkomitmen penuh dalam hal pendistribusian. Namun demikian, dukungan penuh dari masyarakat, dan pemda sebagai pengawasan di lapangan sangat lah diperlukan agar pendistribusian elpiji 3 kg dapat tepat sasaran. Terlebih lagi elpiji 3 kg ini sangat perlu disadari keperuntukannya untuk rakyat miskin dan para usaha mikro, sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM no 26 Tahun 2009 tentang penyediaan dan pendistribusian LPG," ujar Andar.

Â