Sukses

Anies Akan Geser Rumah Warga Jatipadang untuk Cegah Banjir

Menurut Anies, warga menunjukkan respons positif untuk mau diatur, meskipun belum diketahui relokasi akan menjadi solusi atau tidak.

Liputan6.com, Jakarta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau lokasi banjir di kawasan Jatipadang, Jakarta Selatan, Rabu pagi. Menurut dia, kali tersebut sekarang sudah menghilang karena telah menyatu dengan rumah warga.

"Kita lihat betapa sungainya makin kecil dan sempit dan hilang. Istilahnya hilang jejak. Kalinya tuh hilang. Jadi, kita jalan tahu-tahu udah enggak ada kalinya, karena ditutup oleh jalan. Rumah-rumah nempel semua. Ini hulu masalahnya," kata Anies di Jatipadang, Rabu (13/12/2017).

Anies yang sudah menemui warga di sekitar Jatipadang menuturkan, salah satu solusi untuk mengatasi banjir ini adalah dengan menggeser rumah warga.

"Tidak mungkin tidak, karena rumahnya menutupi aliran sungai. Harus geser. Tadi saya ketemu sama warga yang persis di ujung jalan. Saya sampaikan kepada Beliau, 'Bu, nanti saya mau minta ini digeser, supaya airnya tidak terhambat, dan dia bersedia," tegas Anies.

Menurutnya, warga menunjukkan respons positif untuk mau diatur, meskipun belum diketahui relokasi akan menjadi solusi atau tidak.

"Saya sampaikan kepada Beliau, 'Bu kalau kita cari untung, bagi-bagi untung, ini semua akan susah. Ibu jadi orang yang beri manfaat, jangan jadi orang yang beri masalah. Kalau rumah Ibu nutupin jalan air, kehadiran ibu dan rumah ibu menimbulkan masalah," jelas Anies.

Mantan Mendikbud itu mengatakan, Pemprov DKI Jakarta pasti memberikan ganti rugi bagi warga Jatipadang yang nanti ditertibkan.

"Pemerintah pasti akan menunaikan kewajiban keuangan sesuai dengan ketentuan yang ada. Pasti pemerintah. Tapi Ibu jangan melihat uangnya aja. Tapi lihat, tega enggak sama tetangganya yang pada kebanjiran karena rumah Ibu menutupi kali. Dan Beliau langsung mau," cerita Anies.

 

Saksikan video pilihan berikut:

2 dari 3 halaman

Solusi Jangka Pendek

Selain itu, belum diketahui berapa jumlah warga yang harus pindah. Hal itu akan dilihat berdasarkan jarak rumah dengan sungai.

"Ada rumah yang sangat mepet, maka harus pindah dan ada rumah yang masih mungkin berada di sana," jelas Anies.

Selain menggeser rumah, terdapat solusi lain yang menurut Anies dapat menangani persoalan ini. Solusi jangka pendek berupa perbaikan tanggul agar air tidak melimpah. Solusi jangka panjang berupa peninjauan kondisi hulu dan naturalisasi sungai.

3 dari 3 halaman

Sisi Ekologis

Diharapkan solusi itu dapat memberikan perbaikan kondisi daerah banjir dengan tetap memperhatikan sisi ekologisnya.

"Kita ingin naturalisasi sungai dengan pakar-pakarnya agar sistem sungai tetap berjalan dan terciptanya lingkungan yang bersahabat," ucap Anies.

"Jadi melakukan perbaikan dengan tetap memperhatikan sisi ekologis yang benar," imbuh dia.

Namun, solusi yang diberikan dapat berbeda terhadap kawasan banjir lainnya, karena tergantung kendala serta hulu masalahnya.