Sukses

Rapat Pleno Golkar Berlangsung Tertutup

Rapat yang rencananya berlangsung pukul 19.00 WIB molor menjadi pukul 20.00 WIB.

Liputan6.com, Jakarta - Partai Golkar menggelar rapat pleno di Gedung DPP, Jakarta Barat. Rapat yang rencananya berlangsung pukul 19.00 WIB molor menjadi pukul 20.00 WIB.

Rapat dipimpin Pelaksana Tugas (Plt) Partai Golkar Idrus Marham. Selain itu, para pengurus DPP juga turut mendampinginya.

Dalam kesempatan itu, Idrus meminta selain anggota DPP partai berlambang beringin diharapkan meninggalkan aula Graha Widya Bhakti II. Menurut dia, rapat pleno tersebut dinyatakan tertutup. Sehingga siapapun, termasuk awak media, diminta keluar ruangan.

"Yang bukan DPP Golkar harap keluar. Karena rapat pleno hari ini dinyatakan tertutup. Saya mohon," ucap Idrus di lokasi, Rabu (13/12/2017).

Sebelum rapat pleno Partai Golkar berlangsung, terdapat dua faksi terkait penyelenggaraan Munaslub. Mereka sepakat menggelar perhelatan tersebut meski berbeda dalam penentuan waktunya.

Ketua DPP Golkar, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Fraksi Partai Golkar, Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, Munaslub harus dilakukan Desember ini. Bahkan dia meminta Munaslub digelar pada 20 Desember 2017.

"Ya kami menginginkan Munaslub Golkar sesegera mungkin. Kalau bisa diselenggarakan paling lambat tanggal 20. Karena tentu alasannya agenda politik ke depan yang sangat penting. Khususnya berkaitan dengan pendaftaraan Pilkada," ucap Agus di kantor DPP Golkar, Jakarta.

 

2 dari 3 halaman

Beda Pandangan

Sementara itu, rencana Munaslub tersebut mendapat suara sumbang dari faksi Setya Novanto. Pelaksana Tugas Ketua Umum Golkar Idrus Marham, enggan berspekulasi bahwa helatan akbar tersebut akan dilaksanakan bulan ini.

"Jadi saya tidak boleh berwacana, biarlah nanti di dalam rapat pleno. Kalau nanti saya katakan begini, nanti dianggap lagi bahwa Plt Ketum sudah mengarahkan. Itu tidak boleh. Biar betul-betul aspirasi ini tumbuh dari seluruh pengurus DPP secara sungguh-sungguh memperhatikan aspirasi sebelumnya," tegas Idrus.

Dia menuturkan, hal ini perlu dilakukan, agar tidak ada elite Golkar yang merasa tercederai. Sehingga harus benar-benar mengambil keputusan yang terbaik.

"Karena itu, saya katakan nanti. Sebentar," tutur Idrus.

 

3 dari 3 halaman

Cacat Hukum

Bak gayung bersambut, Aziz Syamsuddin, yang juga orang setia Setnov menolak jika ada Munaslub Desember. Dia berkilah agar perayaan Natal tidak terganggu.

"Ya kan kasihan orang (merayakan) Natal dan Tahun Baru. Natalan dululah," ungkap Aziz.

Pria yang duduk di Komisi III DPR RI ini menyatakan, seharusnya rapat pleno bukan membahas Munaslub tapi Rapimnas. Karena soal Munaslub harus dibahas di Rapimnas.

"Nanti itu bukan soal Munas. Munas itu harus melalui Rapimnas. Tanggal dan tempat Munas itu harus ditetapkan dalam Rapimnas. Bukan dalam Pleno DPP," tukas Aziz.

Dia menyebut jika akhirnya Munaslub terlaksana, tanpa adanya Rapimnas. Dirinya mengklaim itu hal yang cacat. Meski demikian, semua tergantung dalam dinamika yang ada.

"Ya lihat dulu ini seperti apa. Saya belum tahu ini bagaimananya. (Langsung Munaslub) cacat," pungkas Aziz.

Saksikan video pilihan berikut ini: