Liputan6.com, Jakarta - Tiga orang yang diduga petinggi Partai Golkar berinisial S, N, dan I dilaporkan ke Bareskrim Polri oleh Generasi Muda Partai Golkar. Ketiga orang tersebut dilaporkan atas dugaan pemalsuan dokumen anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) Partai Golkar hasil Munaslub Partai Golkar di Bali pada 2016 silam.
"Jadi mereka memalsukan beberapa klausa di sini dengan tujuan untuk meloloskan kepentingan-kepentingan mereka diinternal partai golkar sendiri," kata Inisiator GMPG Partai Golkar, M Syamsul Rizal di Bareskrim Polri, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (13/12/2017).
Menurut dia, ada dua AD/ART yang beredar hasil Munaslub Partai Golkar 2016 silam. Hanya saja, salah satunya diduga palsu.
Advertisement
"Jadi ada dua anggaran dasar dan anggaran rumah tangga yang berbeda, yang asli dan yang palsu," terang Rizal.
Ia menambahkan, dalam AD/ART palsu terdapat lebih dari enam pasal yang berbeda dari yang asli. Dua diantaranya adalah jumlah anggota penggurus dan mekanisme penyelesaian kasus yang tidak sesuai dengan hasil Munaslub Golkar di Bali 2016.
"Pengembanganya nanti lagi masih banyak lagi. Salah satu contohnya tentang jumlah anggota, anggota penggurus DPP yang seharusnya 100-an dirubah menjadi 300 sekian, membludak," tandas Rizal.
Laporan yang dilayangkan Rizal diterima Bareskrim Polri dengan nomor LP/1371/XII/Bareskrim Polri tertanggal 13 Desember 2017. Para terlapor diduga melakukan tindak pidana 263 dan 266 KUHP tentang pemalsuan dan penipuan.
Pesan JK
Wakil Ketua Dewan Pakar Partai Golkar, Mahyudin, bertemu Wakil Presiden Jusuf Kalla yang notabene politikus senior Golkar. Dia sempat membantah pertemuannya tak membahas situasi partai berlambang pohon beringin itu.
Bila tak ada aral, Dewan Pengurus Pusat Partai Golkar akan menggelar rapat pengurus Pleno. Rapat yang akan digelar pukul 19.00 WIB itu akan dipimpin Plt Ketua Partai Golkar Idrus Marham.
"Kebetulan saya pribadi ada rencana pernikahan putri saya yang pertama. Saya nganter undangan saja ke beliau," kata Mahyudin di kantor Wapres, Jakarta, Rabu (13/12/2017).
Setelah ditanyakan kembali, pria yang kini duduk sebagai Wakil Ketua MPR RI itu tak menepis sempat membahas masalah Golkar. Bahkan, dengan tegas dia membicarakan soal dilaksanakannya Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub).
"Biasa kalau orang Golkar ketemu Pak JK, kan tetap kita bicara sedikit masalah Golkar. Tapi intinya harapan beliau, Golkar harus ada segera perbaikan, harus segera Munaslub. Kira-kra begitu saja yang ia sampaikan," ungkap Mahyudin.
Dia mengungkapkan, kehadirannya bukan membawa pesan untuk JK dari Aziz Syamsuddin. Diketahui, Mahyudin merupakan pendukung Aziz jika Munaslub dan pemilihan Ketua Umum Golkar digelar.
Dia hanya menuturkan, tidak ada nama yang dibicarakan hari ini. Hanya JK meminta untuk segera diadakannya Munaslub.
"Enggak ada. Beliau tadi sama saya, tidak ada pembicaraan membahas masalah nama. Yang intinya beliau hanya bilang, ya melihat situasi Golkar yang sekarang, tidak ada pilihan harus Munaslub," tandas Mahyudin.
Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:
Advertisement