Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi beserta Iriana Jokowi tiba di Jakarta, setelah menghadiri Konferesi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Istanbul Turki. Kunjungan Jokowi ke Turki ini terkait aksi bela Palestina usai pengakuan sepihak Presiden Amerika Serikat Donald Trump atas Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.
Pesawat Kepresidenan-1 yang membawa Jokowi serta rombongan tiba di Landasan Udara Halim Perdanakusuma Jakarta Timur, pukul 12.35 WIB, Kamis (14/12/2017). Rombongan kepresidenan telah menempuh penerbangan selama sekitar 15 jam dari Bandar Udara Internasional Ataturk Istanbul, Turki.
Baca Juga
Kedatangan Jokowi disambut oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Mensesneg Pratikno, Menko Kemaritiman Luhut Panjaitan, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Advertisement
Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa dukungan Indonesia terhadap perjuangan Palestina tidak akan surut, bahkan akan terus meningkat.
Hal tersebut disampaikan Jokowi saat berpidato dalam KTT Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Istanbul, Turki, pada Rabu, 13 Desember 2017.
"Indonesia akan menyertai Palestina dalam perjuangannya," kata Jokowi seperti dikutip dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com dari Sekretariat Presiden pada Kamis (14/12/2017).
Menurut Jokowi, dukungan tersebut bukan hanya dalam bentuk dukungan politik. Indonesia akan terus meningkatkan kapasitas dan dukungan kepada perekonomian Palestina.
Dalam hal kebijakan luar negeri, Presiden Jokowi juga menegaskan posisi Palestina yang berada di jantung politik luar negeri Indonesia.
"Dalam setiap helaan napas diplomasi Indonesia, di situ terdapat keberpihakan terhadap Palestina," ucap Presiden.
6 Usulan Jokowi untuk Palestina
Presiden Joko Widodo secara tegas menolak pengakuan Donald Trump yang mengatakan bahwa Yerusalem adalah Ibu kota Israel. Hal itu ia sampaikan saat berpidato dalam KTT Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Istanbul, Turki, pada 13 Desember 2017 waktu setempat.
"Pengakuan ini tidak dapat diterima. Sekali lagi, pengakuan Presiden Trump tidak dapat diterima dan harus dikecam secara keras," kata Presiden Jokowi.
Untuk itu, Jokowi mengajak seluruh negara OKI dapat bersatu dan mengesampingkan segala perbedaan untuk membela Palestina.
"Isu Palestina harus merekatkan kita kembali. Kita bulatkan suara dan persatuan untuk membela Palestina," ucap Presiden Jokowi seperti dikutip dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com dari Sekretariat Presiden pada Kamis (14/12/2017).
Presiden Jokowi mengatakan, keputusan Presiden Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel tidak saja melukai hati umat Islam, namun juga melukai rasa keadilan umat manusia.
"Harapan akan kemerdekaan dijauhkan oleh keputusan yang sangat tidak berkeadilan ini. Keputusan tersebut memupuskan harapan terwujudnya perdamaian abadi. Oleh karena itu, keputusan tersebut harus ditolak," ungkap Presiden.
Selain itu, menurut Jokowi, keputusan sepihak tersebut juga dinilai melanggar berbagai resolusi Dewan Keamanan PBB terkait Palestina. Oleh karena itu, Presiden menegaskan keputusan tersebut harus ditolak.
"Masyarakat Indonesia, dan saya yakin masyarakat negara OKI mengharapkan banyak dari pertemuan KTT ini. Mereka mengharapkan agar KTT ini dapat mengeluarkan hasil yang optimal, hasil yang dapat ditindaklanjuti, hasil yang dapat dirasakan dampaknya bagi masa depan Palestina," tegas Jokowi.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi juga menyampaikan enam poin penting usulan sikap negara anggota OKI.
"Pertama, OKI harus secara tegas menolak pengakuan unilateral tersebut. Two-state solution adalah satu-satunya solusi dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota Palestina," ucap Presiden.
Â
Advertisement
Usulan Kedua
Kedua, Presiden mengajak semua negara yang memiliki Kedutaan Besar di Tel Aviv, Israel, untuk tidak mengikuti keputusan Amerika Serikat memindahkan kedutaan mereka ke Yerusalem.
"Ketiga, negara OKI dapat menjadi motor untuk menggerakkan dukungan negara yang belum mengakui kemerdekaan Palestina, untuk segera melakukannya," kata Presiden Jokowi.
Keempat, bagi negara anggota OKI yang memiliki hubungan dengan Israel agar mengambil langkah-langkah diplomatik. "Termasuk kemungkinan meninjau kembali hubungan dengan Israel sesuai dengan berbagai resolusi OKI," tutur Presiden.
"Kelima, anggota OKI harus ambil langkah bersama tingkatkan bantuan kemanusiaan, peningkatkan kapasitas dan kerja sama ekonomi kepada Palestina," jelas Presiden.
Keenam, Presiden berharap OKI harus mampu menjadi motor bagi gerakan di berbagai forum internasional dan multilateral untuk mendukung Palestina, termasuk di Dewan Keamanan dan Majelis Umum PBB.