Sukses

Istri: Kalau Semua Lancar, Novel Baswedan Pulang Tahun Depan

Rina meminta doa dari semua elemen masyarakat agar semua proses penyembuhan mata suaminya, Novel Baswedan berjalan lancar.

Liputan6.com, Jakarta - Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan masih menjalani perawatan mata di Singapura. Operasi tahap kedua telah dijalani Novel demi kesembuhannya.

Istri Novel Baswedan, Rina Emilda, mengatakan operasi tahap kedua yang dijalankan sang suami untuk mengoptimalkan selaput mata. Nantinya setelah dianggap optimal, pihak dokter akan melakukan pemasangan kornea.

"Operasi tambahan selaput karena belum optimal selaputnya. Setelah optimal operasi tahap dua nanti pemasangan kornea artifisial," kata Rina kepada Liputan6.com, Jakarta Utara, Jumat (15/12/2017).

Rina meminta doa dari semua elemen masyarakat agar semua proses penyembuhan mata suaminya berjalan lancar. Dia menuturkan, jika proses operasi tahapan demi tahapan berjalan lancar, Novel diprediksi bisa kembali ke Jakarta dan bekerja pada Februari 2018.

"Ya kalau lancar, insyaallah Februari atau Maret," ujar Rina.

Sebelumnya, dalam video call antara Novel Baswedan dan jurnalis pada Rabu, 13 Desember 2017, ada tanya jawab yang dipimpin jurnalis Najwa Shihab itu. Najwa sempat bertanya mengenai rasa sakit yang Novel rasakan ketika menjalani operasi.

"Bang Novel saya mau tanya, tapi kalau enggak mau ngaku juga enggak apa-apa. Operasi yang pertama waktu itu sakitnya luar biasa. Operasi yang kedua kadarnya seberapa bang?" tanya Najwa.

Novel menjawab bahwa ia bisa menahan rasa sakit di bagian tubuh yang lain, tapi tidak dengan rasa sakit di bagian mata. Ia menganggap rasa sakit itu sebagai pelajaran, apa pun yang diperbuat di dunia ini harus dipertanggungjawabkan kelak.

"Saya anggap ini pengingat," balas Novel Baswedan.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Novel Maafkan Penyerangnya

Penyidik senior KPK Novel Baswedan mengaku memaafkan penyerangnya yang menggunakan air keras. Novel menyadari apa yang terjadi kepada dirinya adalah kehendak Tuhan.

"Semua sesuatu terjadi karena kehendak Allah. Yang saya alami ini bukan karena kehebatan pelaku, bukan, tapi karena kehendak Allah," kata Novel melalui video call itu dalam diskusi buku Biarlah Malaikat yang Menjaga Saya di gedung KPK, Jakarta, Rabu 13 Desember 2017.

Dia tak mau menyikapi penyerangan pada dirinya dengan cara negatif. Hal itu, menurut dia, akan mengganggu produktivitasnya.

Novel memilih ikhlas menerima apa yang terjadi pada dirinya. Ia kini fokus menatap apa yang akan dilakukannya ke depan.

"Kalau saya tidak mau memaafkan, saya hanya berkutat dengan membalas maka itu tidak ada untungnya dengan saya," Novel berujar.

Novel juga memberi semangat pada pegawai baru KPK yang turut hadir dalam diskusi. Ia mengingatkan bekerja di KPK tidak hanya menjadi seorang pegawai, tapi merupakan perjuangan yang harus terus dilaksanakan.