Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Dewan Kehormatan Partai Golkar Priyo Budi Santoso mengaku kaget dengan terpilihnya Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Golkar dalam rapat pleno pada Rabu 13 Desember 2017 malam.
"Sebagai orang yang lama berkecimpung di seluruh jenjang partai, saya terperanjat," kata Priyo di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (15/12/2017).
Mantan Wakil Ketua DPR ini menjelaskan, rapat yang bisa digunakan untuk perombakan pengurus dan pemilihan Ketua Umum Golkar itu di Munaslub, bukan di rapat pleno. Selain itu, Priyo menyarankan DPP Golkar dapat memberi kesempatan bagi kader lainnya mencalonkan diri sebagai ketua umum.
Advertisement
"Saya anjurkan Golkar tetap pertahankan mekanisme demokratis, berkompetisi secara sehat, buka pintu lebar-lebar siapa pun figur yang ingin maju. Biarkan dengan bebas dan merdeka semua DPD I, II dan organ-organ pusat se-Indonesia memilih ketum yang baru," papar Priyo.
Karena itu, dia menyatakan akan ikut serta maju sebagai Ketua Umum Golkar di Munaslub mendatang. Meskipun, dia mengetahui Airlangga sangat difavoritkan dan mempunyai pendukung yang kuat.
"Tapi ini bukan soal menang atau kalah, tapi membangun nilai-nilai dan mempertahankan tradisi demokrasi dan kontestasi yang sehat untuk Golkar," ujar Priyo.
Kesempatan itu, kata dia akan disampaikan saat terselenggaranya Munaslub pada Senin 19 Desember 2017 atau pekan depan.
"Di Munaslub akan saya sampaikan. Intinya siapa pun kalau dia terpilih secara demokratis kita hormati. Tapi lewat mekanisme itu dan ini adalah cita rasa Golkar yang harus kita pertahankan," tegas Priyo.
Ditunjuk Secara Aklamasi
Airlangga Hartarto ditunjuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Setya Novanto. Penunjukkan ini berlangsung dalam rapat pleno yang digelar di kantor DPP Golkar, Jakarta, Rabu malam.
Menurut Wakil Sekretaris Jenderal Golkar Ace Hasan, Airlangga ditunjuk secara aklamasi.
"Jabatan ketua umum nonaktif (lowong). Pengisian jabatan lowong dengan memutuskan Airlangga Hartarto sebagai ketua umum," ucap Ace saat dikonfirmasi, Rabu (13/12/2017).
Untuk mengukuhkan jabatan baru Airlangga ini, Golkar akan menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) pada 19-20 Desember 2017. Namun sehari sebelum itu, yakni pada 18 Desember 2017, akan lebih dulu dilangsungkan Rapat Pimpinan Nasional.
Ace juga menyebut, penanggung jawab Munaslub telah ditunjuk.
"Penanggungjawab Munaslub Idrus Marham. Ketua Penyelenggara Nurdin Halid. Ketua SC Ibnu Munzir. Ketua OC Agus Gumiwang Kartasasmita," pungkas Ace.
Advertisement
Dukung Pemerintahan Jokowi-JK
Ketua Umum Partai Golkar yang baru Airlangga Hartarto langsung menegaskan kembali tentang posisi partainya terhadap pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla. Dia juga meminta pengukuhan dukungan partai berlambang pohon beringin itu ke Jokowi pada Pilpres 2019.
"Partai Golkar berkomitmen mendukung pemerintah Pak Jokowi-JK sampai 2019. Dan Partai Golkar dalam Rapimnas lalu juga mendukung Bapak Presiden untuk mencalonkan pada 2019 sampai 2024. Dan kami mengajak seluruh kader Partai Golkar untuk mengamankan dan mengamanatkan," ucap Airlangga di DPP Golkar, Jakarta, Kamis (14/12/2017) dini hari.
Dia menegaskan, apa yang terjadi dalam Rapat Pleno hari ini menunjukkan Golkar bisa menyelesaikan masalah dengan musyawarah mufakat.
"Ini menunjukkan proses demokrasi di Partai Golkar berjalan sesuai tata tertib, di mana ditunjukkan bahwa Partai Golkar mengerti apa yang dikehendaki rakyat," jelas Airlangga.
Dia pun akan merajut kebersamaan dan merangkul semua pihak jika sudah sah menjadi Ketum Golkar dan berhasil memenangkan kontestasi pemilihan dalam Munaslub.
"Jadi selalu saya sampaikan kita merajut kebersamaan agar Golkar bisa bangkit," tegas Airlangga Hartarto.
Saksikan video pilihan berikut ini: