Liputan6.com, Jakarta Meski cuaca pagi ini mendung disertai gerimis hujan, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno tetap berjalan di ruang terbuka dalam kunjungannya memperlihatkan kendaraan penanggulangan masalah kebersihan yang baru untuk Ibu Kota. Dia bahkan ogah dipayungi.
Ada alat berat terbaru dan canggih yang disediakan Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta yang disebut Spider. Kendaraan itu memiliki serokan besar dan empat kaki rodanya dapat digerakkan fleksibel naik turun, ke kanan dan ke kiri.
Di hadapan awak media, Sandi menjelaskan, biasanya alat itu diperuntukkan untuk langsung nyemplung sungai dan menaiki tumpukan sampah.
Advertisement
"Ini aset paling terbaru, Spider namanya. Yang biasa masuk ke sungai dan berharap bisa membersihkan sungai-sungai kita," tutur Sandiaga Uno di Kantor Dinas Lingkungan Hidup DKI, Cililitan, Jakarta Timur, Kamis (21/12/2017).
Saat menyampaikan penjelasan itu, mendadak dua payung merah berusaha menutupi atas kepala Sandi agar tidak kehujanan. Refleks Sandi mengibaskan payung tersebut. Namun, pemegang payung agaknya kurang tanggap dan selema beberapa saat masih saja berusaha memayungi.
Tampaknya Sandi tidak ingin awak media yang sedang menyorot alat tersebut terhalangi oleh payung yang besar itu. Akhirnya anggota rombongan Sandiaga Uno yang berada di lokasi membantu mengabarkan agar pemegang payung paham maksud Wagub DKI.
Pantun Betawi dari Sandi
Pantauan Liputan6.com, Kamis pagi, Sandi tiba sekitar pukul 07.05 WIB. Megenakan batik hijau, dia menyapa sejumlah pekerja di sekitar Kantor Dinas Lingkungan Hidup, Cililitan, Jakarta Timur.
Dia tidak langsung ke lokasi acara. Kunjunganya diawali dengan mengecek sejumlah ruangan, salah satunya aula command center. Di situ terdeteksi seluruh alat berat yang digunakan. Termasuk rekap prediksi cuaca.
Sandi kemudian menyapa pengelola dan pekerja yang sudah ramai di ruang acara. Pantun ala Betawi dilontarkannya.
"Pergi ke kota membeli sisir. Naik kereta bareng penjual ikan lohan. Kalau pengen Jakarta bebas banjir. Nyok mari sama-sama kita jaga kebersihan," tutur Sandi di lokasi.
Sandi menyampaikan, seluruh dinas dan instansi terkait mesti merasa berkewajiban mengubah pola pikir masyarakat tentang sampah. Jangan puas dengan keberadaan alat berat dan penambahannya.
Sampah yang semakin banyak setiap harinya harus dapat dikelola, tidak hanya cuma dibuang.
"Selain pertambah aset, kita harus ubah pola pikir masyarakat. Intinya bagaimana kita sebagai pamong mengubah mindset bukan membuang sampah, tapi mengolah sampah," jelas dia.
Advertisement
Serahkan Alat Kebersihan
Sandi kemudian menyaksikan penandatanganan berkas penyerahan yang dilakukan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Isnawa Adji.
Rinciannya, mobil penyapu jalan atau street sweeper ukuran besar sebanyak 25 unit dan ukuran kecil sebanyak 6 unit. Kemudian truk sampah jenis compactor dengan kapasitas lebih dari 10 meter kubik sebanyak 25 unit dan kapasitas 15 meter kubik sebanyak 50 unit.
Juga wheel loader sebanyak 5 unit dan gerobak motor sebanyak 1.000 unit yang menggantikan gerobak tenaga manusia di setiap RW di Jakarta. Seluruh kendaraan kebersihan itu akan disebar di lima wilayah Ibu Kota.
Pesan Sandi kepada para Pasukan Oranye, "Gas pol. Jangan kasih kendor!."
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini: