Liputan6.com, Jakarta - Badan Narkotika Nasional (BNN) menemukan adanya penggunaan kartu member untuk memesan narkoba cair di Diskotek MG Internasional Club, Jakarta Barat.
Dari pengembangan, ada sekitar 700 kartu member yang diterbitkan untuk pengunjung.
Baca Juga
"Paling tidak keterangan Dir P2 BNN ada 700 kartu member," kata Deputi Pemberantasan BNN Irjen Arman Depari di Kantor BNN, Jalan MT Haryono, Cawang, Jakarta Timur, Kamis (21/12/2017).
Advertisement
Menurut Arman, transaksi dan pembuatan narkoba cair di diskotek itu sudah memakan waktu hampir tiga tahun. Sementara tempat hiburan malam itu sudah beroperasi sejak 2007.
"Satu botol air ini harganya Rp 400 ribu. Jumlah pengunjung hari biasa 70 sampai 100 orang. Pada akhir minggu itu 250 sampai 300 orang. Dengan demikian, kita kalkulasi saja kira-kira penghasilan mereka sehari berapa," jelas Arman.
Untuk kartu member, harga pembuatannya Rp 600 ribu dengan jangka waktu enam bulan. Jika sudah habis masa berlakunya, harus diperpanjang atau membuat ulang dengan harga yang sama seperti awal pembuatan.
"Kalau sudah masuk ke dalam, jika ingin membeli narkoba cair, terlebih dahulu menunjukkan kartu ini. Setelah diverifikasi asli, maka petugas yang mengecek akan mengontak kaptennya, dan kapten mengontak penghubung, dan penghubung menghubungi kurir, dan kurir akan menjemput barang (narkoba) ke lantai empat," Arman menandaskan.
Diduga Produksi Pil Ekstasi
Badan Narkoba Nasional (BNN) juga menduga Diskotek MG Internasional Club di Jakarta Barat memproduksi pil ekstasi.
Sebab setelah ditelusuri, narkoba cair yang dibuat, lebih identik kandungannya dengan ekstasi dibanding narkotika jenis sabu.
"Barang bukti ini setelah masuk laboratorium, memang positif mengandung MBA atau sejenis ekstasi. MBA sendiri itu Methylenedioxyamphetamine," tutur Deputi Pemberantasan BNN Irjen Arman Depari di Kantor BNN, Jakarta Timur, Kamis (21/12/2017).
Advertisement
Menggunakan Botol Air Mineral
Menurut Arman, alat pencetak tablet atau pil ekstasi ditemukan juga di pabrik narkoba diskotek MG. Termasuk penanda logo dari pil atau narkoba padat yang dihasilkan.
"Mengapa mereka membuat narkoba cair? Kalau ekstasi padat memerlukan proses lagi, harus dicetak dan kita temukan, pernah mereka mencetak ekstasi bentuk tablet," jelas dia.
Menurut Arman, dengan ekstasi bentuk cair, mereka jadi lebih praktis menghasilkan narkoba, dan tinggal dimasukkan saja ke dalam botol air mineral.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: