Liputan6.com, Jakarta - SMPN 32 Pekojan Jakarta masih menutup rapat pintunya setelah peristiwa robohnya sebagian gedung kemarin (Kamis, 21 Desember 2017). Padahal, hari ini adalah jadwal pembagian rapor para siswa.
Sejak pukul 08.00 WIB, orangtua murid mulai berdatangan. Mereka mengaku datang sesuai jadwal pembagian rapor anaknya.
"Iya (datang ke sekolah untuk ambil rapor), soalnya udah dikasih selebaran undangan," ujar orangtua murid bernama Anita di lokasi, Jumat (22/12/2017).
Advertisement
Menurut Anita, belum ada pemberitahuan soal pembagian rapor yang ditunda akibat ada gedung roboh. Ia pun tahu ada bangunan sekolah yang roboh hanya dari ponsel pribadinya saja.
"(Sekolah ambruk) Tahu kan kemarin liat di handphone, di Youtube. Enggak ada pengumuman (penundaan bagi rapor), tetep hari ini," kata dia.
Jika sesuai jadwal, menurut Anita, pengambilan rapor dimulai pukul 08.00 WIB. Ia pun menunggu bersama orangtua murid lainnya.
Setelah cukup lama menunggu, sekitar pukul 08.30 WIB barulah ada petugas sekolah yang memberitahu pembagian rapor ditunda.
"Bagi rapornya ditunda sampai tanggal 12 Januari ya," ujar salah seorang staf sekolah.
Menurut orangtua murid bernama Sari, siswa akan kembali masuk dari libur sekolah pada tahun ajaran baru, 8 Januari 2018 mendatang.
Pantauan Liputan6.com, pengumuman penundaan bagi rapor baru dipasang. Pengumuman tersebut dipasang di pagar dan tembok depan sekolah.
Tinjau Ulang Cagar Budaya
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan langsung bergerak cepat merespons robohnya bagian Gedung SMPN 32, Pekojan, Jakarta Barat, yang roboh, Kamis (21/12/2017). Bangunan itu merupakan salah satu cagar budaya.
Anies mengatakan akan me-review pendataan dan perawatan cagar budaya di Jakarta.
"Kita akan mempercepat review atas semua bangunan yang digunakan untuk kegiatan pendidikan yang juga merupakan cagar budaya," kata Anies di Balai Kota Jakarta, 21 Desember 2017.
Mantan Mendikbud itu mengatakan segera memanggil Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Ia menegaskan akan menomorsatukan keselamatan.
"Jangan sampai ada lagi hambatan untuk melakukan perbaikan, renovasi, hanya karena prosedur dinas pariwisata yang tidak cepat dituntaskan," tegasnya.
Menurut Anies, robohnya SMPN 32 menjadi prioritas Pemprov DKI. Ia menilai peristiwa itu disebabkan kelalaian.
Advertisement
Berlarut-larut
Masalah yang ada dibiarkan berlarut-larut. Alhasil, terjadilah musibah itu. Anies tak bisa menyembunyikan kegeramannya.
"Coba kejadiannya pas lagi ada siswa di situ, apa yang terjadi? Tadi ada perayaan maulud menggunakan tempat itu, untung anak-anaknya sudah keluar," tambah Anies.
Ia mengatakan telah menegur kepala Dinas terkait. Tiga orang terluka dalam peritiwa tersebut. Anies juga menjamin Pemprov DKI menanggung biaya perawatan korban.
"Tidak boleh lagi ada tempat yang digunakan pendidikan dan punya risiko terhadap siswa didik, enggak boleh itu," tandasnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Â