Sukses

Golkar: Pengganti Setya Novanto di DPR Januari 2018

Saat ini Partai Golkar masih menggodok sosok yang tepat mengisi jabatan Ketua DPR untuk menggantikan Setya Novanto.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Harian DPP Partai Golkar Nurdin Halid menyatakan, pengganti Ketua DPR nonaktif Setya Novanto, akan dilangsungkan Januari 2018. Saat ini partai masih menggodok sosok yang tepat mengisi jabatan strategis tersebut.

"Insya Allah minggu pertama Januari, menentukan calon ketua DPR pengganti Pak Setya Novanto," kata dia di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Jumat (22/12/2017).

Nurdin menjelaskan, partainya kini tengah berkonsentrasi dengan sejumlah rapat. Partai juga tidak mau terburu-buru setelah melaksanakan musyawarah nasional luar biasa (Munaslub).

"Jadi nanti ada rapat pleno, termasuk kinerja Partai Golkar kerja politik kerja sosial, tapi sesudah tahun baru. Karena sekarang sudah musim liburan, jadi orang kan perlu liburan istirahat refreshing, apalagi setelah Munaslub," jelas dia.

Dalam bursa Partai Golkar untuk jabatan ketua DPR, beredar sejumlah nama seperti Ade Komarudin, Bambang Soesatyo, Agus Gumiwang Kartasasmita, Kahar Muzakir, dan Zainudin Amali.

 

2 dari 3 halaman

Kesiapan Nama yang Disebut

Dalam draf kepengurusan DPP Partai Golkar, nama Agus Gumiwang Kartasasmita disebutkan akan menduduki kursi Ketua DPR menggantikan Setya Novanto. Pergantian itu merupakan bagian dari revitalisasi kepengurusan partai.

Menanggapi kabar tersebut, Sekretaris Fraksi Partai Golkar tersebut mengaku siap melaksanakan tugas berdasarkan arahan  Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. Dia siap melaksanakan tugas itu dengan penuh tanggung jawab.

"Saya kira kita harus siap dan harus kita jalankan sebaik mungkin dengan penuh tanggung jawab," kata Agus di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat, Rabu 20 Desember 2017.

Untuk posisi Ketua DPR, menurut Agus, Airlangga telah memiliki kriteria khusus. Namun dia meyakini Menteri Perindustrian itu akan menunjuk sosok yang dianggap tepat dan tidak berpotensi menimbulkan masalah hukum.

"Saya yakin sekali Pak Airlangga mengedepankan hal itu," ujar dia.

Tak hanya itu, Agus menyebut Airlangga juga terbuka terhadap aspirasi yang datang kepadanya mengenai kriteria terbaik untuk mengisi pimpinan DPR.

"Termasuk juga akan menampung aspirasi publik terhadap seperti apa kriteria terbaik yang diharapkan publik sebagai ketua DPR," jelas Agus.

3 dari 3 halaman

Harapan KPK

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berharap Ketua DPR RI baru pengganti Setya Novanto, yang menjadi tersangka kasus korupsi megaproyek e-KTP, mendukung pemberantasan korupsi di Indonesia.

"DPR adalah salah satu bagian penting yang menentukan berhasil atau tidaknya pemberantasan korupsi di Indonesia. Karena itu, komitmen kuat dari pimpinan DPR terhadap pemberantan korupsi tentu sangat penting. Komitmen untuk diri sendiri untuk tidak korupsi," ujar Juru Bicara KPK Febri Diansyah saat dikonfirmasi, Rabu (20/12/2017).

Febri juga berharap Ketua DPR terpilih nantinya harus memiliki komitmen mendukung KPK dalam memberantas korupsi di lembaga DPR.

"Apalagi saat ini juga ada GOPAC (Global Organization of Parliamentarians Against Corruption) yang merupakan wadah parlemen antikorupsi di dunia," jelas dia.

Setelah Airlangga Hartarto resmi menjadi Ketua Umum Golkar, sebuah foto draf bertuliskan nama-nama kader Golkar yang menjadi pengurus di Dewan Pimpinan Pusat (DPP) beredar di media sosial.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini: