Sukses

Bocah Hanyut di Sungai Cileungsi, Warga Gelar Ritual Pencarian

Banyaknya tim gabungan membuat penasaran warga sekitar. Ratusan warga setempat berkumpul di beberapa titik lokasi melihat pencarian.

Liputan6.com, Bogor - Sahdan alias Adin (9), anak yang hanyut di Sungai Cileungsi, Kampung Banceuy, Desa Citaringgul, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor pada Sabtu 23 Desember 2017 sore belum juga ditemukan. Upaya pencarian masih dilakukan oleh Tim SAR bersama pihak keluarga, dibantu sejumlah penyelam, bahkan kiai dan paranormal.

Tim SAR menyisir sungai dengan menggunakan perahu karet, sementara pihak keluarga menyisir semak sepanjang aliran sungai. Hingga di hari ketiga pencarian, bocah yang masih duduk di bangku kelas 3 SD ini belum juga ditemukan.

"Korban belum ditemukan, Tim SAR masih berupaya melakukan pencarian," ujar Kapolsek Babakan Madang Kompol Wawan Wahyudin, Senin (25/12/2017).

Diduga, anak dari pasangan Misrov (30) dan Ika Kartika (26) ini terbenam dalam lumpur sungai atau terjepit di bebatuan setelah hanyut di sungai.

Banyaknya tim gabungan membuat penasaran warga sekitar. Ratusan warga setempat berkumpul di beberapa titik lokasi untuk menonton proses pencarian.

Warga dan keluarga korban tetap berupaya melakukan pencarian dengan berbagai macam cara, termasuk melibatkan paranormal dan kiai setempat dengan melakukan ritual rukiyah di Leuwi Maiyot, tak jauh dari titik pertama korban hanyut.

"Keluarga berharap agar korban segera di temukan. Saat ini keberadaanya masih misterius," kata Nurkiah (45), tetangga korban.

2 dari 2 halaman

Kronologi

Nurkiah menuturkan sebelum Adin hilang, ada satu temannya yang ikut terseret banjir di sungai Cileungsi pada Sabtu sore lalu. Namun korban bernama Muhammad Padil Alfarizi (9) berhasil diselamatkan warga.

"Padil diselamatkan warga setelah terseret arus sekitar 200 meter," kata dia.

Peristiwa bermula saat kedua korban bersama lima teman sebayanya hendak bermain bola di lapangan SDN Babakan Madang 05, Sabtu kemarin sekitar pukul 15.30 WIB.

Kemudian mereka menuju lapangan tersebut melewati Bendungan Citaringgul. Ketika berjalan di atas bendungan, tiba-tiba arus sungai datang begitu deras dan menyeret Adin dan Padil yang berjalan di urutan paling depan.

Sementara kelima temannya yakni Hadad (9), Rifal (9), Rahmat (9), Aden (9), dan Rian (9) selamat dari terjangan banjir bandang. Tak lama kemudian, Padil berhasil diselamatkan warga.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini: