Sukses

Toko yang Dijarah Geng Jepang Terletak Tak Jauh dari Pos Polisi

Aksi Geng Jepang menjarah toko pakaian terekam CCTV. Dari video tersebut juga tampak mereka justru datang dari arah Pos Polisi.

Liputan6.com, Depok - Geng motor Jembatan Mampang atau Geng Jepang menjarah toko pakaian Fernando Store, Jalan Sentosa Raya, Sukmajaya, Depok, Jawa Barat, Minggu pagi yang lalu. Aksi itu terbilang nekat.

Pasalnya, tak jauh dari lokasi mereka beraksi terdapat Pos Polisi Proklamasi. Letaknya di ujung jalan, sekitar 100 meter dari tempat kejadian.

Aksi Geng Jepang menjarah toko pakaian terekan CCTV. Dari video tersebut juga tampak mereka justru datang dari arah Pos Polisi.

Pantauan Liputan6.com, Rabu (27/12/2107) siang, suasana di sekitar lokasi kejadian cukup ramai. Hanya saja, Geng Jepang beraksi sekitar pukul 04.40 di mana belum banyak warga beraktivitas.

Dalam rekaman CCTV yang tersebar, aksi para ABG yang menumpangi puluhan motor itu memang terbilang sangat cepat. Datang bergerombol, anggota Geng Jepang langsung masuk ke toko baju sambil mengancam dengan senjata tajam. Setelah mengambil beberapa barang, mereka langsung pergi.

Sebelumnya, Kepala Sub Bagian Humas Polresta Depok AKP Sutrisno, menolak disebut kecolongan terkait aksi puluhan remaja yang konvoi menggunakan motor dan berbekal senjata tajam pada Minggu kemarin.

Dia mengungkapkan, para pelaku menarget daerah yang bukan menjadi target patroli Tim Jaguar Polresta Depok. Tim Jaguar adalah tim antibandit Polresta Depok. Jaguar merupakan kependekan dari Tim Khusus Penjaga Gangguan dan Anti Kerusuhan, tim ini merupakan gabungan dari satuan di Polresta Depok.

"Namanya anak-anak ngerti juga, kan, Jaguar lewat mana. Itu sesuatu di luar dugaan," ujar Sutrisno saat dikonfirmasi Liputan6.com Senin 25 Desember 2017. Ia pun membantah bahwa Tim Jaguar absen melakukan patroli.

2 dari 3 halaman

Sepi Pembeli

Sudah jatuh tertimpa tangga. Pepatah tersebut kiranya tepat untuk menggambarkan kondisi toko pakaian Fernando, di Jalan Cakalele, Sukmajaya, Depok. Setelah ratusan potong pakaian dijarah geng motor Jepang, kini toko yang buka 24 jam itu sepi pembeli.

"Sepi yang beli setelah kejadian penjarahan," kata salah satu karyawan toko, Obet, kepada Liputan6.com di lokasi, Depok, Rabu (27/12/2017).

Pria asal Sukabumi, Jawa Barat, ini berujar, jika seharinya bisa puluhan pembeli keluar masuk tokonya. Namun, usai penjarahan tersebut, pembeli langsung turun drastis.

"Ramai biasanya, keluar masuk bisa puluhan apalagi kalau malam, makin ramai pembeli," ujar dia.

Ia mengaku geram dengan aksi beringas muda-mudi yang menjarah ratusan pakaian tersebut.

"Pasti, marahlah. Salah apa toko ini sampai mereka menjarah begini," ucap Obet.

3 dari 3 halaman

Menjarah Warteg

Sebelum menjarah tokok pakaian di Depok, Minggu pagi, para pemuda dari geng motor Jepang ini menjarah warung Tegal (Warteg).

"Pelakunya sama, mereka menjarah warteg dan yang diambil di antaranya kopi sachet," kata Kasat Reskrim Polresta Depok Kompol Putu Kholis di Mapolresta Depok, Rabu (27/12/2107).

Sama halnya saat gerombolan ABG ini menjarah toko pakaian 24 Jam Fernando di Sukmajaya, Depok, mereka mengancam penjaga warteg dengan senjata tajam.

Akibat aksi mereka, polisi menjerat gerombolan tersebut

"Ya pencurian dengan kekerasan," ujar Putu.

Putu menjelaskan, hingga hari ini total pihaknya sudah menangkap 31 anggota geng motor Jepang. Namun, 19 orang dipulangkan karena tidak terbukti ikut melakukan pencurian dengan kekerasan.

"Mereka hanya teman-temannya saja yang saat penangkapan ada di lokasi," ujar Putu.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini