Liputan6.com, Jakarta - Integrasi moda Transjakarta dari Stasiun Sudirman Baru ke kereta bandara mulai diterapkan. Ada dua rute yang diuji coba, yakni Koridor 1 Stasiun Sudirman Baru-Gambir dan Koridor 9 Stasiun Sudirman Baru-Kuningan.
Liputan6.com berkesempatan mencoba bus Feeder Transjakarta Koridor 1, yaitu rute Stasiun Sudirman Baru-Gambir.
Kenyamanan transportasi yang satu ini memang tak perlu diragukan lagi. Interior yang bersih dan terawat serta CCTV adalah keunggulan bagi siapapun yang menumpanginya.
Advertisement
"Bisa dilihat juga busnya sama mewahnya dengan pesawat dan kereta bandara sehingga merasa tidak ada bedanya," ujar Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi (Kadishub) DKI Jakarta Andri Yansyah yang turut menguji coba bus, Kamis (28/12/2017).
Bus berhenti di setiap pemberhentian feeder (pengumpan) Transjakarta sehingga bus tidak melaju di busway. Bus berangkat dari Stasiun Sudirman Baru lalu menuju Hotel Indonesia, Sarinah, Bank Indonesia, Patung Kuda, lalu berhenti di Gambir. Dalam keadaan lancar tersebut, perjalanan ditempuh dalam waktu 28 menit.
Sementara itu, Andri juga mengungkapkan, stok armada cukup banyak.
"Kami stok cukup banyak. Sementara 55 kami masih dalam proses perizinan dengan dishub ada 72 lagi dan dalam minggu ini sudah selesai. Mudah-mudahan bisa dialokasikan untuk berbagai macam," papar Andri.
Direktur Teknik dan Fasilitas Transjakarta Wijanarko berencana menambah rute Transjakarta dari Stasiun Sudirman Baru ini ke beberapa pemberhentian seperti di pusat perbelanjaan dan hotel agar semakin menarik minat masyarakat. Bus beroperasi dari pukul 06.00 hingga 19.00 WIB.
Kurangi Beban Kepadatan Kendaraan di Jakarta
Deputi Gubernur DKI Jakarta bidang Transportasi Sutanto Suhodo, mengatakan dengan integrasi moda transportasi ini diharapkan bisa memenuhi kebutuhan publik akan transportasi menuju Bandara Soekarno-Hatta.
"Kita ingin transportasi publik itu tercapai dari segi kenyamanan, keamanan, dan keterjangkauan," ujarnya di Stasiun Sudirman Baru (28/12/2017).
Selain itu menurut Sutanto integrasi moda ke bandar udara ini juga merupakan solusi dari padatnya transportasi lewat darat sehingga dimulai dari pembagunan Stasiun Sudirman Baru.
"Kami ingin akses ke bandara tidak hanya lewat transportasi darat yang semakin padat. Kelihatannya ada transportasi lain yaitu berbasis rel," tutur Sutanto.
Sutanto berharap layanan baru ini bisa mengurangi beban kepadatan ruas jalan darat. Ia juga ingin ketepatan waktu bisa menjadi penunjang bagi masyarakat karena tidak ada delay. Sementara itu tarif yang ditetapkan sama dengan transjakarta lainnya yakni Rp. 3. 500.
Direktur Teknik dan Fasilitas Transjakarta Wijanarko berencana menambah rute Transjakarta dari Stasiun Sudirman Baru ini ke beberapa pemberhentian seperti di mall dan hotel.
Saat ini Bus Transjakarta dari Stasiun Sudirman Baru hanya melayani dua tujuan yakni Gambir dan Kuningan. Evaluasi integrasi Transjakarta dari Stasiun Sudirman baru ini akan dievaluasi dalam waktu 30 hari ke depan.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement