Sukses

Pakai Leging, Sandiaga Uno Canggung Bertemu Ulama dan Habib

Wagub DKI Jakarta Sandiaga Uno menerima Forum Ulama dan Habaib (Fuhab) DKI Jakarta di rumah dinasnya, Jalan Denpasar, Jakarta Selatan.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Sandiaga Uno menerima Forum Ulama dan Habaib (Fuhab) DKI Jakarta di rumah dinasnya, Jalan Denpasar, Jakarta Selatan, Sabtu (30/12/2017).

Sandi yang datang dengan baju olahraga, merasa tidak enak hati untuk bertemu para ulama dan habib yang ingin bersilaturahmi, karena takut pakaiannya kurang sopan. Dia pun bertanya, apakah menjadi masalah kalau bertemu mereka dengan pakaian seperti itu.

"Apakah tidak apa-apa saya pakai pakaian seperti ini saat bertemu para ulama dan habib? Ini auratnya sudah tertutup ya?" ucap Sandiaga Uno.

Ketua Umum Fuhab Jakarta KH Syukron Ma'mun pun menjawab pertanyaan Sandi. Dia mengatakan leging yang digunakan Sandi sudah menutup aurat.

"Sudah tertutup itu auratnya. Seandainya tidak ada yang hitam itu (leging), mungkin sudah saya kritik, tolong panjangi lagi," kelakar Syukron diiringi oleh gelak tawa dari para pengurus Fuhab lainnya.

Sandiaga Uno pun akhirnya mengganti pakaian olahraganya.

Fuhab sendiri merupakan salah satu pendukung pasangan Anies-Sandi saat Pilgub DKI silam. Ormas-ormas di Jakarta yang tergabung dalam Bamus Betawi merupakan anggota dari Fuhab.

2 dari 2 halaman

Soal Tanah Abang

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengungkapkan kemacetan di kawasan Tanah Abang berkurang sejak penataan baru yang telah diterapkan.

Dalam data yang dipaparkan dari Jakarta Smart City tersebut, tercatat ada penurunan laporan kemacetan.

"Ada penurunan dari laporan kemacetan," ujar Sandi saat persentasi di hadapan awak media di Ruang Pantau Jakarta Smart City, Balai Kota, Jumat, 29 Desember 2017.

Dalam persentasinya di hadapan awak media, Sandi menunjukkan foto sebelum dan sesudah penataan Jalan Jatibaru Raya, depan Stasiun Tanah Abang.

Foto di sebelah kiri menunjukkan kesemrawutan Tanah Abang saat angkutan umum masih bisa melintas di depan Stasiun Tanah Abang. Sedangkan gambar di sebelah kanan menampilkan Jalan Jatibaru Raya dihiasi barisan tenda merah dan biru serta bersih dari kendaraan, selain Transjakarta.

"Ini pola penataan yang sebenarnya bukan penutupan, tapi ini adalah rekayasa lalu lintas. Yang jadi dasar pemikiran kita adalah bahwa ini rekayasa lalu lintas yang mirip car free day atau pembatasan ganjil genap dan sebagainya," tutur Sandi.

Data yang merupakan pengembangan dari laporan kemacetan Jakarta di aplikasi Waze itu menampilkan penurunan kemacetan sebanyak 56 persen. Namun, Sandi mengaku data tersebut belum valid. Hal ini dikarenakan data diambil saat masa liburan sekolah.

"Jadi untuk yang mendukung di socmed yang mendukung bahwa langkah brilian Anies-Sandi, jangan senang dulu. Jangan euforia dulu," pesan Sandi.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini: