Liputan6.com, Jakarta - Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) DKI Jakarta Andri Yansyah tetap melaksanakan tugasnya di malam pergantian tahun. Pihaknya menderek mobil-mobil yang tetap ‘ngeyel’ masuk ke Jalan MH Thamrin-Sudirman. Padahal, kawasan tersebut ditutup pada pukul 17.00-00.00 WIB.
“Jadi baru 14 mobil (diderek) tetapi tidak didenda pakai CMS (Cash Management System) cuma hanya dipindahin ke parkir gedung,” ujar Andri di kawasan Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu (31/12/2017).
Baca Juga
Dia membantah pihaknya ‘kecolongan’. Andri menyebut, ada pengendara yang berasalan ingin mengantarkan para peserta nikah massal, tetapi nyatanya malah memarkir kendaraannya secara sembarangan seperti di jalur Transjakarta.
Advertisement
Hal tersebut lantas membuat para petugas langsung menderek kendaraan untuk dipindahkan.
“Sebenernya enggak (kecolongan), contohnya seperti ini, ngomongnya kasian pak pengantin masa diturunin jauh cuma di drop doang di sini, eh ternyata enggak drop tapi markir,” kata dia.
Dengan begitu, kata Andri, maka pihaknya pun mengambil tindakan. Mengingat juga di kawasan Jalan MH Thamrin ada pesta rakyat.
“Bukan enggak menegakkan aturan, tapi liat sikon juga saat ini kan sedang pesta rakyat, pelajarannya yang pertama sekarang hanya dipindahkan,” ucapnya.
Tetapi dia menegaskan, kalau memang pengendara tersebut benar-benar mengganggu, maka Dishub akan mengambil tindakan tegas.
“Kedua kalau memang betul-betul mengganggu arus lalu linta ya kita lakukan tindakan. Ini kan sedang pesta rakyat, jangan yang betul-betul dimeriahkan masyarakat kita cederai dengan hal-hal seperti itu. Kan lagian di sini enggak setiap hari,” tegas Andri.
Pantau Kendaraan Parkir
Menurut Andri, pihaknya akan terus memantau dan menderek mobil-mobil yang parkir sembarangan tersebut. Pemantauan akan dilakukan hingga pukul 02.00 WIB.
“(Derek) sampai jam 02.00. Kita melihat ini melihat sampai jam 02.00 sudah normal tetapi kita lihat juga kondisinya kan nanti pas loading barang juga harus kita jaga,” paparnya.
Untuk petugas yang diterjunkan, menurut Andri ada cukup banyak. Begitu juga dengan mobil derek yang dipakai.
“450 (petugas). (Mobil derek) dari pusat 7, dari Dalops 5, jadi 12,” tutup Andri.
Advertisement