Liputan6.com, Makassar - Seekor anjing pelacak satuan K9 Direktorat Sabhara Polda Sulawesi Selatan diturunkan dalam olah tempat kejadian perkara (TKP) di area Mapolsek Bontoala, Kota Makassar, Senin (1/1/2018).
Tim indetifikasi (inafis) Polda Sulsel menyusuri area halaman depan dan halaman belakang Mapolsek Bontoala tempat pelaku berhasil melarikan diri usai melempar bom molotov dini hari tadi.
"Tim gabungan sedang mencari alat bukti diantaranya sidik jari yang kemungkinan ada disekitar TKP agar pelaku dapat segera teridentifikasi," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal (Reskrim) Polrestabes Makassar, AKBP Anwar Hasan saat ditemui di lokasi kejadian.
Advertisement
Sebuah tas ransel yang diduga milik pelaku, kata Anwar, ditemukan tepat dibalik tembok belakang Mapolsek Bontoala Makassar. Didalam tas itu, lanjut dia, terdapat beberapa botol bom molotov lainnya yang diduga juga siap diledakkan pelaku.
"Tapi keburu dikejar oleh anggota piket, pelaku meninggalkan tasnya yang berisi bom molotov tersebut," ucap Anwar.
Dia berharap hasil olah TKP nantinya, tim menemukan sidik jari pelaku. Sehingga identitas pelaku pelempar molotov ke Mapolsek Bontoala dapat diketahui untuk kemudian dilakukan pelacakan dan pengejaran.
"Kami yakin ada sidik jari di tas milik pelaku yang telah diamankan. Kita tunggu saja hasilnya," ujar Anwar.
Seorang Remaja Diamankan
Sebelumnya, di sekitar lokasi kejadian, petugas juga mengamankan seorang remaja yang mengaku telah melihat pelaku kabur usai melempar bom molotov ke halaman depan Mapolsek Bontoala Makassar dengan melompati tembok pagar yang berada berdampingan dengan Masjid Al Markaz Makassar.
Remaja yang berusia 20 tahunan itu, hingga saat ini masih dalam proses integorasi oleh penyidik di Mapolsek Bontoala Makassar.
"Dia (saksi kunci) masih kita dalami keterangannya. Identitas saksi kita tak bocorkan dulu. Intinya dia mengaku lihat pelaku pelempar bom molotov itu," ungkap Anwar.
Saksikan Video Pilihan di Bawah ini
Advertisement