Sukses

Berlibur ke Ragunan? Jangan Lakukan 4 Hal Ini

Ada 4 hal yang harus dipatuhi oleh warga yang akan berkunjung ke Kebun Binatang Ragunan. Apa saja?

Liputan6.com, Jakarta - Momen libur tahun baru 2018 dimanfaatkan oleh sebagian warga untuk berlibur di sejumlah destinasi wisata. Salah satu tempat favorit warga Jakarta dan sekitarnya, yaitu Taman Margasatwa Ragunan (TMR).

Ribuan warga diprediksi akan menyerbu kebun binatang yang berada di bilangan Jakarta Selatan itu. Kepala Humas TMR Wahyudi Bambang mengatakan, tadi pagi saja, jumlah warga yang berkunjung ke Kebun Binatang terluas se-Asia Tenggara itu telah mencapai lebih dari 8 ribu orang.

"Data yang kami peroleh, dari pukul 08.00 tadi, sudah ada 8.484 orang yang datang. Ini kami prediksi akan terus bertambah jumlahnya hingga siang nanti," ucap Wahyudi, Jakarta, Senin (1/1/2017).

Dia mengatakan, ada beberapa hal yang harus dipatuhi oleh para pengunjung Kebun Binatang Ragunan.

Untuk menyambut lonjakan pengunjung, Wahyudi mengatakan, pihaknya juga telah menyediakan sejumlah lahan parkir tambahan yang mampu menampung empat ribu unit mobil dan 27 ribu sepeda motor.

Tempat-tempat parkir tambahan disiapkan di dalam kawasan Ragunan, tapi berada jauh dari kandang satwa. "Kami membuat rute khusus supaya (jalan) masuknya satu jalur dan keluarnya beda jalur lagi," ucap dia.

Wahyudi juga menekankan ada beberapa hal yang harus dipatuhi oleh warga yang akan berkunjung ke Kebun Binatang Ragunan. 

Berikut empat hal yang tidak boleh Anda lakukan saat berkunjung ke Kebun Binatang Ragunan:

2 dari 5 halaman

1. Buang Sampah Sembarangan

Pengunjung Kebun Binatang Ragunan diharapkan menjaga kebersihan selama berada di Kebin Binatang Ragunan. Wahyudi mengatakan, pihaknya sudah banyak menyiapkan tempat sampah di sejumlah titik di kawasan Kebun Binatang Ragunan.

"Ini supaya masyarakat yang datang bisa menjaga untuk kenyamanannya sendiri ketika berkunjung ke Ragunan," ucap Wahyudi.

Membuang sampah dan mengotori tempat wisata kebun binatang akan membuat lingkungan kotor dan membahayakan, jika kandang hewan yang menjadi tempat pembuangan sampahnya.

Ini biasa terjadi ketika pengunjung melakukan kesalahan dengan memberi makan hewan dengan makanan berkemasan.

Kematian jerapah di Kebun Binatang Surabaya, menjadi contoh dari akibat fatal dari tindakan buang sampah sembarangan. Hewan berleher panjang tersebut mati dengan sekitar 20 kg kantong plastik di dalam perutnya.

3 dari 5 halaman

2. Jangan Lengah

Padatnya Kebun Binatang Ragunan saat libur tahun baru mengharuskan Anda tidak boleh lengah untuk menjaga anggota keluarga agar tidak hilang.

Berdasar catatan pengelola, di setiap momen liburan, ada saja kasus anak hilang atau tersesat saat berkunjung ke Ragunan.

"Hampir selalu ada laporan anak hilang atau terlepas dari orangtuanya saat liburan. Karena itu kami minta keluarga untuk menjaga anak-anaknya saat berlibur di Ragunan," kata Wahyudi.

Wahyudi memperingatkan agar orangtua tidak lengah dan selalu memperhatikan anggota keluarganya saat di TMR. "Kalau memang terjadi, segera melapor kepada petugas kami," kata dia.

4 dari 5 halaman

3. Tak Beri Makan Hewan

Kebanyakan hewan yang dikandangi dilarang untuk diberi makan oleh pengunjung. Meskipun binatang yang ditemui mau menyambut makanan yang dikeluarkan, bukan berarti pengunjung harus berbelas kasih pada hewan tersebut.

Bambang berharap para pengunjung tidak mengganggu satwa yang ada.

"Berkaitan dengan satwa, tidak mengganggu satwa, tidak melewati batas, dan tidak memberikan makanan dan minuman kepada satwa kami. Karena sudah

Petugas Kebun Binatang tentunya telah mengatur dan memberi makan hewan-hewan tersebut sesuai dengan jenis makanan yang tepat.

Sementara itu, memberi makan hewan tanpa pengetahuan dasar mengenai jenis pakan yang tepat justru bisa berakibat fatal.

5 dari 5 halaman

4. Jangan Buat Kegaduhan

Saat kunjungan di kebun binatang ramai, ketenangan mungkin sulit diredam, padahal itu sesuatu yang penting bagi sebagian besar hewan.

Beberapa hewan sangat mudah stres jika dikagetkan, apalagi ketika diperlakukan secara tidak wajar oleh manusia. Stres yang berkepanjangan akan membuat perilaku hewan berubah dan fatalnya mereka akan mati perlahan.

Untuk itu, Wahyudi berharap agar warga yang berkunjung tidak membuat kegaduhan bila berada di sekitar lokasi satwa. Dia mengungkapkan sejuah ini pihaknya telah memberlakukan waktu libur khusus bagi satwa-satwa, demi mencegah stres pada binatang.

"Ini untuk kepentingan konservasi satwa, maka kesejahteraan satwa adalah sebuah keharusan, diberlakukan libur khusus bagi satwa, satu hari dalam seminggu," kata dia.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:Â