Sukses

Sempat Hits, Begini Kondisi Pasar Santa Zaman Now

Pasar yang berada di kawasan Jakarta Selatan ini sempat booming dengan kuliner kekiniannya. Lantas bagaimana sekarang?

Liputan6.com, Jakarta - Pasar Santa, mungkin namanya terasa tak asing. Pasar yang berada di kawasan Jakarta Selatan ini sempat booming dengan kuliner kekiniannya. Lalu bagaimana kabar Pasar Santa sekarang ini?

Pantauan Liputan6.com, Senin (8/1/2018), pasar ini masih cukup ramai. Ragam pedagang pun ada. Mulai dari kebutuhan pokok sehari-hari, sampai kuliner.

Namun rupanya ada yang berbeda. Saat ini Pasar Santa mulai ramai dengan ragam jenis kopi. Alasannya, karena mulai berkumpulnya komunitas kopi di pasar ini.

Hal ini juga dituturkan Kepala Pasar Santa PD Pasar Jaya Ahmad Subhan. Menurut dia, saat ini Pasar Santa mulai menjadi tempat berkumpulnya para komunitas kopi.

“Sekarang itu banyak komunitas kopi. Jadi yang banyak sekarang ini kopi,” ujar Subhan ketika ditemui Liputan6.com di Pasar Santa, Jakarta Selatan, Senin (8/1/2018).

Dia berujar, selain makanan, saat ini Pasar Santa juga lebih banyak menjajakan ragam jenis kopi. Selain itu, pihaknya ingin menjadikan Pasar Santa ini menjadi pusat kopi di kawasan Jakarta Selatan.

“Jadi memang kita kepengen Pasar Santa ini menjadi sentralnya kopi di Jakarta Selatan,” ucapnya.

Berdasarkan keterangan Subhan, Pasar Santa mulai ramai dengan komunitas kopi sejak 2016 lalu. Pasar Santa pun mulai mempromosikan dirinya sebagai ‘tempat ngopi’ anak-anak muda.

Penjual-penjual kopi yang ada juga merupakan pengusaha muda yang memang bergerak di bidang kopi. Pihaknya terus mengajak tenant-tenant muda untuk mengembangkan usaha kopinya di Pasar Santa.

Beberapa tenant kopi yang sudah ada di sini antara lain Tuku, Dunia Kopi, dan Selatan Jakarta. Pengunjung yang menikmati kopi Pasar Santa tak hanya orang Indonesia, tapi juga wisatawan mancanegara.

Saat ini di Pasar Santa ada 1.151 kios. Khusus untuk kuliner ada 350 dan sudah terisi sekitar 200.

Pasar Santa ini terdiri dari 3 lantai, di mana lantai basement khusus untuk kebutuhan pokok sehari-hari seperti sembako dan sayur-mayur, tetapi ada juga Dunia Kopi. Lalu di lantai dasar ada alat-alat listrik dan pakaian.

Dan di lantai 1 menjadi pusat dari komunitas kopi dan kuliner. Jadi, untuk yang di lantai 1, para pengunjung bisa menikmati kuliner sekaligus langsung meminum kopi.

Jika tak ingin minum kopi langsung di tempat, tak perlu khawatir. Ada pula pedagang kopi di Pasar Santa yang menyajikan kopi bubuk atau racikan untuk dinikmati di rumah.

Ingin mencoba menikmati kopi yang ada di Pasar Santa? Para pengunjung dapat datang dari pukul 10.00 atau 11.00 sampai 20.00 atau 21.00 WIB. Tapi, jangan datang pada hari Senin dan Selasa. Karena, cukup banyak kios yang tutup pada dua hari tersebut.

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Harga Sewa Kios

Ingin menyewa kios? Tak perlu khawatir. Ada dua macam kios yang dapat disewa di sini. Untuk kios berdagang, cukup membayar Rp 6,5 juta per tahun dengan luas 4 meter.

Sedangkan untuk food court, bisa disewa dengan harga Rp 13 juta per tahun dengan luas 8 meter. Selain itu, ada pula biaya pemeliharan tambahan yang dibayarkan setiap bulannya dengan autodebet.

Untuk kios dagang biasa akan ditarik biaya sebesar Rp 100 ribu per bulan dan food court Rp 235 ribu per bulan. Subhan mengaku selama ini tidak ada masalah sama sekali dengan pembayaran sewa kios ini.

“Kalau kita gini, artinya kalau kita semua pembayaran itu di muka. Terus nanti ada yang namanya biaya pengelolaan pasar, itu melalui autodebet, jadi kita debet tiap bulan,” kata dia.

 

3 dari 3 halaman

Event Pasar Santa

Tak kehabisan akal, Pasar Santa juga terus mempromosikan dirinya. Tujuannya tak lain adalah untuk mendatangkan pengunjung.

Subhan menuturkan, dalam setahun ada tiga event yang rutin diadakan di Pasar Santa. Dua di antaranya adalah Santa Sell Out dan Piringan Hitam.

“Jadi kita setiap tahun 3 kali mengadakan acara, ada event-event yang memang kita adakan. Jadi setiap 3 bulan sekali kita adakan ada yang namanya Santa Fried Market, ada Santa Sell Out, ada yang namanya Piringan Hitam, jadi 3 inilah yang memang menjadi andalan di Pasar Santa,” kata dia.

Meski begitu, Pasar Santa tak menutup kemungkinan diadakannya event-event bagi para pecinta kopi.

“Enggak tutup kemungkinan kalau komunitas yang lain, kopi misalnya, dia mau buat acara pecinta kopi di Pasar Santa, ya tidak masalah. Artinya kita dari pihak PD Pasar Jaya tetap mensupport itu, membantu apa-apa sih yang memang dari PD Pasar Jaya akan bantu, tetap kita support,” tutup Subhan.

Anda pecinta kopi? Tak ada salahnya mampir ke Pasar Santa untuk ngopi dan menikmati ragam kuliner. Harga kopinya pun cukup terjangkau mulai dari Rp 18.000 anda bisa menikmati kopi enak kekinian. Selamat mencoba!

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.