Sukses

JK Sebut Jokowi Sama Dengannya Terkait Stop Penenggelaman Kapal

Menurut JK, permintaannya untuk menghentikan penengelaman kapal itu mendapat dukungan dari Presiden Jokowi.

Liputan6.com, Jakarta - Sepanjang 2014-2017, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menenggelamkan 363 kapal pencuri ikan. Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK pun meminta Susi untuk menghentikan kebijakan penenggelaman kapal pencuri ikan agar fokus pada peningkatan ekspor ikan tangkap.

Menurut JK, permintaannya untuk menghentikan penenggelaman kapal itu mendapat dukungan dari Presiden Jokowi. "Semua mendukung, Pak Jokowi gitu," ucap JK di Jakarta, Jumat (12/1/2018).

JK menepis bahwa Jokowi berseberangan dengannya soal penenggelaman kapal. Ini hanya masalah penyampaian saja.

"Jokowi bicara dengan gaya Jokowi, Luhut bicara dengan gaya Batak, langsung. Dengar kata-kata Pak Jokowi, bahwa penenggelaman kapal memang dibutuhkan, tapi sekarang harus fokus ke ekspor. Artinya, sudah cukup penenggelaman," jelas JK.

2 dari 2 halaman

Kata Menteri Susi

Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP) Susi Pudjiastuti menanggapi kisruh penyetopan penenggelaman kapal. Susi mengatakan, terpenting saat ini ialah kinerja Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Menteri Susi mengatakan, kinerja KKP bisa diukur dari pasokan serta harga ikan di pasaran. "Kalau saya sih parameter kinerja kementerian perikanan dan kelautan itu berapa stok dan harga ikan di pasar," kata dia menjawab pesan Liputan6.com, Jakarta, Jumat (12/1/2018).

Dia menuturkan, harga ikan dari pasar tradisional hingga pasar modern sudah murah. Menurutnya, itu menunjukan pasokan ikan melimpah. "Sekarang di pasar becek, di mal, supermarket, ikan melimpah itu kok gede-gede, harganya murah," ujar dia.

Turunnya harga ikan memberi dampak pada penurunan daging sapi. Sebab, harga ikan murah membuat masyarakat terus memburu ikan. Permintaan daging sapi pun juga turun sehingga harganya ikut turun.  "Harga ikan murah berefek pada turunya harga daging sapi, karena orang beralih ke ikan," tukas dia.

Video Terkini