Liputan6.com, Jakarta - Setelah tak lagi menjabat sebagai Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo punya kesibukan baru. Ia mengaku telah berkeliling ke kampus-kampus membicarakan tentang kebangsaan di hadapan para mahasiswa.
"Saya sudah keliling ke 63 kampus di Indonesia," kata Gatot saat mengisi Stadium General Diesnatalis Ke 56 Universitas Swadaya Gunung Jati (Unswagati) Cirebon, Selasa (16/1/2018).
Menurutnya, para mahasiswa harus paham bahwa Negara Indonesia sangat besar dan luar biasa. Selain itu, banyak negara yang siap mengambil kekayaan dan energi yang dimiliki Indonesa.
Advertisement
"Mahasiswa harus paham hal tersebut dan bisa mewaspadainya," ujar Gatot Nurmantyo, seperti dilansir Antara.
Dia juga meminta kepada para mahasiswa untuk menolak berbagai hal yang berkaitan dengan adu domba dan provokasi. Karena menurutnya, banyak hal yang diawali dari keduanya dan tentu itu bisa menghasilkan perpecahan, ada juga konflik yang mengatasnamakan agama.
Gatot mengatakan, bangsa Indonesia patut bersyukur karena memiliki Pancasila. Dengan adanya Pancasila, persatuan dan kesatuan di Indonesia tetap bisa terjaga.
"Kalau ada masalah sebaiknya jangan langsung demo, pecahkan dulu dengan cara keilmuan," imbau Gatot Nurmantyo.
Belum Bicara Pilpres 2019
Lama hilang sejak usai pelantikan Panglima TNI yang baru, Jenderal Gatot Nurmantyo muncul di serah terima jabatan Panglima Kostrad dan beberapa perwira tinggi lainnya di Mabes AD.
Lalu, apa kegiatan Jenderal Gatot usai tidak lagi menjabat Panglima TNI?
"Saya kan lagi ternak ayam, ayam petelur di Purwakarta sama teman-teman," ujar Gatot seraya tersenyum kepada wartawan, usai serah terima jabatan Pangkostrad, Dankodiklat, dan beberapa jabatan lainnya di jajaran TNI AD, di Markas Besar Angkatan Darat, Jakarta Pusat, Senin (15/1/2018).
Nama Gatot digadang-gadang akan ikut meramaikan bursa Pilpres 2019, entah itu sebagai Capres atau Cawapres. Disinggung hal itu, Gatot enggan menjawab panjang lebar. Menurutnya, dia masih berstatus tentara aktif.
"Kalau itu, sekarang saya tidak boleh bicara, itu politik praktis saya kan masih tentara," ujar dia.
Advertisement