Sukses

Kader Papua Ungkap Bukti Praktik Mahar Politik di Hanura

Untuk mendapat dukungan Hanura, satu kursinya berharga ratusan juta. Kader Hanura Papua ungkap bukti percakapannya.

Liputan6.com, Jakarta - Dugaan praktik mahar politik di Partai Hanura Kubu Oesman Sapta Odang (OSO) kembali diungkap. Yan Mandenas, kader dari Papua, mengaku diminta uang untuk maju menjadi calon Bupati Biak Numfor.

Ia menunjukan bukti komunikasinya melalui aplikasi pesan singkat dengan seorang pengurus Hanura. Yan mengaku sempat menemui OSO terkait syarat mahar tersebut.

"Itu saya diminta mahar, minta berapa, satu kursi Rp 350 Juta saya harus bayar. Dua kursi Rp 700 juta saya harus bayar," kata Yan di Hotel Sultan, Jakarta Selatan, Kamis (18/1/2018).

Kemudian, lanjut dia, Ketua DPP Hanura Benny Ramdhani diminta untuk mengurusnya. Gerah dengan kewajiban mahar tersebut, Yan lantas menghubungi Sekretaris Jendral Hanura Sarifuddin Sudding.

Dia juga memutuskan batal maju menjadi calon Bupati Biak Numfor. Yan kini bergabung dengan Hanura kubu Sudding.

"Ini barang yang terbuka. Beda dulu Pak Wiranto pimpin partai. Kader saya beberapa yang saya hasilkan bisa maju tanpa mahar. Lima kursi pakai gratis. Kita mau yang kayak gitu," Yan menandaskan.

Hanura Kubu Sudding baru saja menggelar Munaslub, Kamis (19/1/2018). Mereka menetapkan Daryatmo sebagai Ketua Umum Hanura yang baru menggantikan OSO.

 

2 dari 2 halaman

Hormati Munaslub

Ketua Dewan Pembina Partai Hanura, Wiranto, mengakui telah mengirim pesan kepada Ketua Fraksi Partai Hanura DPR RI Dossy Iskwandar saat menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) di kantor DPP, Partai Hanura, Bambu Apus, Jakarta Timur.

Menurut Wiranto, pada intinya pesan itu merupakan bentuk penghormatan bagi kader partainya yang tengah menggelar Munaslub.

"Ada kata-kata yang masih perlu dikoreksi. Bahwa saya menghormati hak itu, hak politik anggota (partai) sebagai pemilik partai saya hormati," kata Wiranto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (18/1/2018).

Saat disinggung mengenai dukungannya terhadap Munaslub yang digelar Kubu Sarifuddin Suding, Wiranto enggan menegaskan.

"Maka apabila perjuangan itu berdasarkan kebenaran, tentu akan didukung oleh hukum maupun oleh Tuhan Yang Maha Kuasa, kita perjuangkan saja," ucap Wiranto.

Mantan Panglima ABRI itu juga tidak tegas ketika disinggung apakah Munaslub tersebut sesuai dengan AD/ART Partai Hanura.

Namun, Wiranto menyebut bahwa Munaslub itu diikuti oleh 27 perwakilan DPD dan 407 DPC Kabupaten Kota.

"Ya tentunya klaim mengklaim kalau sudah begini, kita nanti lihat ruang-ruang mana nanti yang bisa dipakai sebagai argumentasi. Tatkala mereka sudah melampaui dua per tiga, itu kekuatan nyata," tandas Wiranto.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini