Liputan6.com, Jakarta - Badai dahsyat menghantam Eropa, Kamis 18 Januari 2018, setidaknya enam orang dilaporkan tewas di tiga negara. Badai juga merusak sejumlah rumah dan membuat jadwal penerbangan dibatalkan
Seperti ditayangkan Liputan6 Pagi SCTV, Jumat (19/1/2018), kuatnya terjangan badai membuat rumah-rumah di kota Rotterdam dan Utrecht, Belanda rusak. Atap-atap rumah tak mampu menahan sapuan angin kencang.
Pepohonan tumbang di jalan-jalan kota hingga menimpa kendaraan. Bahkan, dalam rekaman kamera pengawas seorang ibu dan bayinya nyaris tertimpa pohon besar yang tumbang. Dua orang dilaporkan tewas akibat tertimpa pohon.
Advertisement
Di Belgia, badai merenggut satu korban jiwa. Sementara di Jerman, tiga orang dilaporkan tewas. Seorang petugas pemadam kebakaran tewas akibat tertimpa pepohonan.
Badai juga membuat sejumlah kendaraan terguling. Di Lippstadt, bagian Barat Jerman, seorang pengendara tewas akibat kehilangan kendali atas kendaraannya saat angin kencang menyapu jalan. Sementara di Emmerich/ seorang lansia tewas di sebuah kawasan perkemahan.
Badai juga telah melumpuhkan lalu lintas. Selain akibat pepohonan yang tumbang di jalan-jalan, tiupan angin kencang membuat arus lalu lintas kacau. Kemacetan panjang dan kecelakaan terjadi di Belanda dan Jerman// sejumlah jalan terpaksa ditutup.
Layanan transportasi juga terganggu. Di Belanda, seluruh layanan kereta dan tram terpaksa dihentikan. Menyusul kecelakaan yang melibatkan kereta api. Selain itu, layananan penerbangan di Bandara Schiphol Amsterdam dihentikan selama 1 jam pada hari Kamis 18 Januari 2018, sekitar 200 jadwal penerbangan dibatalkan sebelum badai menghantam Belanda.
Badan cuaca nasional Belanda melaporkan kekuatan hembusan angin yang dibawa badai mencapai 140 kilometer per jam. Sementara itu di Jerman, hembusan angin mencapai 130 kilometer per jam.