Liputan6.com, Jakarta Dokter spesialis anak di RSUD Agats memberikan edukasi kepada para orangtua di Kabupaten Asmat, Papua. Salah satu hal yang mereka ajarkan ialah cara membuat susu untuk anak.
“Edukasi dan memberi contoh membuat susu, karena banyak orangtua yang tidak paham membuat susu. Hal ini berpengaruh pada asupan nutrisi yang tidak sesuai dengan kebutuhan anak,” ujar dokter spesialis anak, Dimas Dwi Saputro, di Asmat, Kamis (18/1/2017).
Selain itu, dirinya juga akan memberikan edukasi cara-cara dasar mencegah timbulnya penyakit, seperti perilaku hidup bersih sehat, metode cuci tangan yang baik dan benar, serta etika batuk di tempat umum agar tidak menjadi sumber penularan penyakit.
Advertisement
Dirinya pun berharap dengan adanya edukasi yang dilakukan kepada ibu pasien dapat meningkatkan pemahaman soal pentingnya asupan gizi anak dan menjaga kesehatan keluarga.
Tak hanya memberikan edukasi kepada orangtua, Dimas juga memperhatikan kesejahteraan para pasien yang ada di RSUD Agats. Ia memastikan pemberian makan kepada pasien sudah tepat dalam hal waktu, jumlah, dan kebutuhan.
Sebagai informasi pasien rawat inap di RSUD Agats terdiri dari penderita campak dan gizi buruk, malaria, diare akut, pneumonia, dan anemia berat.
“Di ruang bayi ada bayi prematur kembar usia kehamilan 31 minggu, beratnya 900 gram dan 1000 gram. Saat ini keduanya masih dipantau karena risiko hipotermia, kuning (hiperbilirubinemia),” ucap Dimas.
Ia melanjutkan, kondisi secara umum semua pasien anak stabil. Walaupun begitu, ada tiga pasien anak dengan Hb di bawah 4. Kebetulan dengan gizi buruk, sehingga memerlukan transfusi. Transfusi pun mereka berikan dengan peralatan sederhana, tetapi optimal.
“Pasien rawat inap didominasi anak-anak, namun ruang isolasi untuk campak tidak ada, sehingga kami membuat ruang rawat khusus anak sakit campak,” kata Dimas.
(*)