Fokus, Asmat - Kondisi gizi buruk di Asmat belum sepenuhnya pulih. Rumah Sakit Daerah Umum Agats saat ini masih merawat balita yang menjadi korban gizi buruk.
Seperti ditayangkan Fokus Indosiar, Rabu (23/01/2018), terakhir, dua balita kembali meninggal dunia. Penyebabnya kedua orangtua balita menolak anaknya di infus dan diberikan oksigen.
Mereka juga menolak anaknya dirawat bahkan membawanya pulang. Pihak Rumah Sakit Agats sangat menyayangkan kejadian ini.
Advertisement
"Kami sudah sarankan kepada orang tua untuk di infus dan diberi oksigen, namun orangtuanya bersikeras tetap mau membawa anaknya pulang. Akibatnya pas malam hari anak tersebut meninggal," kata Direktur Rumah Sakit Agats Richard Mirino.
Total jumlah balita yang meninggal dunia di Asmat akibat gizi buruk dan campak saat ini mencapai 68 balita. Saat ini bantuan dari berbagai pihak telah disalurkan ke delapan distrik yang terkena wabah campak dan gizi buruk.
Sementara itu, tim penanggulangan juga mengunjungi Kampung Pedam Distrik Okbab di Pegunungan Bintang. Butuh waktu 12 jam untuk mencapai lokasi ini.
Petugas menemukan banyak balita dan anak-anak yang terkena diare dan dan gizi buruk sejak Agustus tahun lalu. Hingga Januari ini, 28 orang tercatat meninggal dunia.
Tim satgas yang memeriksa kesehatan mereka sejauh ini belum menemukan adanya kejadian luar biasa atau KLB seperti yang dialami di Kabupaten Asmat.