Liputan6.com, Jakarta - Gerhana Bulan Total (GBT) bakal terjadi di Indonesia dan beberapa negara lainnya. Momen itu akan jatuh pada Rabu 31 Januari 2018 mendatang atau bertepatan tanggal 14 Jumadil Ula 1439 H.
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama, Muhammadiyah Amin, mengatakan, seluruh umat Islam melakukan salat sunnah gerhana bulan secara berjamaah. Warga juga diimbau zikir, istighfar, sedekah, dan beramal baik lainnya.
Baca Juga
"Di samping itu kami mengimbau agar umat Islam berdoa untuk keselamatan bangsa dan negara," tutur dia.
Advertisement
Sementara menurut Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Thomas Djamaluddin, gerhana bulan total yang akan terjadi nanti akan berlangsung cukup lama. Fenomena alam ini sangat sayang untuk dilewatkan begitu saja.
Dia mengungkapkan, gerhana bulan tahun ini sangat menarik. Ada sejumlah alasan mengapa gerhana bulan ini sangat istimewa.
Apa saja? Ini dia:
Â
1. Dapat Disaksikan Seluruh Indonesia
Thomas Djamaluddin mengungkapkan, gerhana bulan total akan terjadi di Indonesia. Fenomena tersebut dapat disaksikan di seluruh wilayah Indonesia.
Â
Advertisement
2. Gerhana Bulan Dimulai 18.48 WIB
Selain itu, Thomas Djamaluddin juga mengungkapkan gerhana bulan total akan berlangsung cukup lama. Detik-detik gerhana bulan total pun akan dimulai pada pukul 18.48 WIB.
"Prosesnya, mulai pukul 18.48 WIB bagian bawah purnama mulai tergelapi oleh bayangan bumi. Kemudian pukul 19.52 WIB sampai 21.08 WIB bulan menjadi gelap kemerahan saat seluruh purnama masuk ke bayangan inti bulan. Warna merah disebabkan oleh pembiasan cahaya matahari oleh atmosfer bumi," kata Thomas kepada Liputan6.com, Jakarta, Selasa (23/1/2018).
Setelah itu, ucap dia, secara perlahan cahaya purnama mulai tampak dari bagian kanan bawah. Proses gerhana akan berakhir pada pukul 22.11 WIB.
Â
3. Gerhana Unik
Thomas Djamaluddin juga menjelaskan, gerhana bulan total kali ini sangat istimewa. Ini lantaran fenomena alam itu memiliki beragam sebutan.
Pertama yaitu Super Moon. Sebutan itu disematkan karena jarak bulan sangat dekat dengan bumi. Karena itu, purnama dan gerhana tampak lebih besar dari biasanya.
"Kemudian juga disebut Blue Moon karena ini purnama kedua pada Januari, setelah 1 Januari lalu," kata dia.
Di samping itu, gerhana bulan total juga sering disebut Blood Moon karena saat gerhana total, bulan tampak merah darah.
"Jadi gerhana bulan pada 31 Januari 2018 boleh disebut Super-Blue-Blood-Moon," kata dia.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement