Sukses

Hadapi Pilkada dan Pemilu 2019, PPP Bentuk Tim Siber

Tim siber itu dibekali dengan sejumlah pengetahuan seperti rambu-rambu yang ada dalam UU ITE.

Liputan6.com, Jakarta - Berbagai persiapan dan strategi dilakukan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menghadapi Pilkada 2018, Pemilu Legislatif 2019, hingga Pemilihan Presiden 2019. Salah satunya dengan membentuk tim siber.

Tim siber yang beranggotakan 275 orang itu akan mengawasi kampanye politik kader PPP di seluruh wilayah Indonesia.

"Ada 275 orang yang kita siapkan dan itu sudah bekerja mulai pekan lalu," ujar Ketua Umum PPP Romahurmuziy di Hotel Millennium, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (24/1/2018) malam.

Romahurmuziy atau akrab disapa Romi menjelaskan, tim siber tersebut terdiri dari para kader PPP yang memiliki jumlah follower atau pengikut yang banyak di media sosial, serta yang sudah paham dengan media sosial itu sendiri.

Tim siber itu, lanjut Romi, dibekali dengan sejumlah pengetahuan seperti rambu-rambu yang ada dalam Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) dan pengetahuan politik yang bersifat ideologis maupun digital.

"Pengetahuan ideologis ini artinya emosional dengan hubungan partai-partai yang ada. Tentu kita juga harus tahu mana akun-akun yang sebenernya, mana akun-akun yang anonim, mana akun yang buzzer," ucap Romi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Untuk Pembaharuan Partai

Pembentukan tim siber itu juga, ujar Romi, sebagai salah satu langkah PPP melakukan rebranding atau pembaharuan partai di tengah berbagai tantangan yang dihadapi partai politik itu di era milenial seperti saat ini.

"Tantangan kita, 39 persen pemilih tahun 2019 adalah pemilih di bawah usia 40 tahun. Mereka familiar dengan gadget, mereka online sentris dan mereka sangat familiar dengan media sosial. Karena itu salah satu cara yang kita lakukan untuk rebranding diri adalah membangun eksistensi PPP di media sosial, kemudian di medium online jauh lebih tinggi," tutur Romi.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.