Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar Lodewijk Fredrich Paulus mengatakan, hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA yang menyatakan, partai berlambang pohon beringin termasuk papan atas dan pada urutan kedua, bukanlah kebetulan.
"Bukan suatu kebetulan karena survei dilakukan kepada lapisan masyarakat yang berbeda, jadi tidak direkayasa. Dari situlah kualitas dari survei itu dipertaruhkan," ujar Lodewijk saat konferensi pers di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Kamis (25/1/2018).
Baca Juga
Menurut Lodewijk, ada beberapa faktor yang menentukan keberhasilan Golkar meraih posisi tersebut.
Advertisement
"Ada beberapa faktor. Faktor pertama tentunya orang melihat bagaimana Partai Golkar menyelesaikan masalah secara demokratis," jelas Lodewijk.
Namun, dia menyebutkan faktor utama yakni figur Airlangga Hartarto sebagai pemimpin baru Golkar.
"Bapak Airlangga figur beliau bersih, tegas, berkualitas itu yang menjadi penentu utama," terang Lodewijk.
Kemudian, sambung dia, program besutan Airlangga menjadi penyebab penting lainnya. Ada tiga program yang diusung yakni sembako murah, penciptaan lapangan kerja, dan rumah murah.
Â
Sosok Airlangga Mampu Redam Konflik
Lodewijk berpandangan, program tersebut adalah kebutuhan mendasar yang sangat dibutuhkan oleh rakyat menengah ke bawah.
"Survei mengatakan (program) seluruhnya diterima di atas 40 persen, artinya masyarakat sangat mengidamkan program tersebut untuk dilaksanakan," tutur Lodewijk.
Selain itu, sosok Menteri Perindustrian itu juga dinilai mampu meredam konflik yang dialami Golkar selama beberapa bulan terakhir.
"Terakhir tentunya Pak Airlangga mampu menyatukan perbedaan yang terjadi di Golkar," puji Lodewijk.
Hal itu dinilai menjadi penyebab Menkumham tak ragu untuk mengesahkan kepengurusan Golkar yang baru pada Rabu, 24 Januari 2018.
Advertisement
Survei LSI Denny JA
Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis hasil riset tentang isu partai politik di tengah tahun politik. PDIP dan Partai Golkar berada di papan atas.
"PDIP di posisi pertama dengan raihan 22,2% , Golkar 15,5%, Gerindra 11,4%. Ini partai papan atas," ucap peneliti LSI Rully Akbar di kantornya, Jakarta, Rabu 24 Januari 2018.
Adapun Partai Demokrat, PKB, Nasdem, PKS, PPP, Perindro, PAN, masuk dalam papan tengah, bahkan ada di jajaran papan bawah.
"Demokrat 6,2%, PKB 6,0%, Nasdem 4,2%, PKS 3,8%, PPP 3,5%, Perindo 3,0%. Sedangkan PAN 2,0%, Hanura 0,7%, PSI dan PBB 0,3%, PKPI 0,2%. Responden yang tidak menjawab atau memilih sebanyak 20,7%," jelas Rully.
Dia menuturkan, PDIP memang masih berada di posisi pertama, tetapi kecenderungannya menurun. Pada survei sebelumnya pada Agustus 2017 angkanya berada di 28,3%. Sementara pada Desember 2017 meraih 22,7%.
Rully melanjutkan, justru Golkar yang tengah mengalami kenaikan, dibanding pada Agustus 2017 yang hanya 11,6% dan pada Desember lalu yang mencapai 13,8%.
"Suara PDIP menurun karena pemilih Golkar yang lari ke partai lain, termasuk ke PDIP, kembali ke kandang atau ke Golkar lagi," ungkap Rully.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini: