Sukses

Mensos: Korban Gempa Banten Jangan Sampai Tak Kebagian Makan

Idrus meminta kepada jajarannya termasuk kepada Taruna Siaga Bencana (Tagana) untuk menyalurkan bantuan tepat sasaran dan merata.

Liputan6.com, Bogor - Kementerian Sosial (Kemensos) menyalurkan bantuan bagi korban gempa. Penyaluran bantuan dilakukan secara simbolis oleh Menteri Sosial Idrus Marham di Desa Kuta, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu siang.

Bantuan logistik berupa sembako disalurkan kepada warga yang terdampak gempa di 14 kecamatan Kabupaten Bogor. Idrus meminta kepada jajarannya termasuk kepada Taruna Siaga Bencana (Tagana) untuk menyalurkan bantuan tepat sasaran dan merata.

"Bantuan ini harus dibagikan merata. Tidak boleh ada yang tidak kebagian. Jangan sampai ada yang tidak kebagian makan," pinta Idrus, Sabtu (27/1/2018).

Tak hanya itu, Idrus menyebutkan, Kemensos juga menyalurkan bantuan bagi ahli waris korban dan mobil tangki air. Total dana yang dikucurkan untuk korban gempa sebesar Rp 2,2 miliar tersebar di wilayah Kabupaten Bogor, Sukabumi, dan Cianjur.

"Untuk wilayah Jabar total bantuannya senilai Rp 2,2 miliar," kata Idrus.

Untuk tahap berikutnya, Kemensos juga akan membantu rehabilitasi rumah yang mengalami rusak berat akibat guncangan gempa Banten.

"Bantuan tersebut dalam bentuk bahan bangunan maksimal Rp 25 juta per unit," kata Dirjen Perlindungan Jaminan Sosial Kemsos Hari Hikmat.

Ia mengatakan, bantuan rehabilitasi tersebut diperuntukkan bagi korban yang rumahnya mengalami rusak berat. Bedasarkan data Kemensos ada 602 unit rumah di Provinsi Jabar dan Banten yang rusak berat.

"Untuk saat ini kami fokus dulu menyalurkan bantuan logistik berupa sembako dan lainnya," kata dia.

2 dari 2 halaman

Data Kerusakan Gempa

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bogor akhirnya Sabtu pagi tadi merilis data riil kerusakan fasilitas umum dan rumah di 14 kecamatan.

Tercatat, jumlah keseluruhan kerusakan rumah sebanyak 675 unit, terdiri dari 421 unit rusak ringan, 163 rusak sedang, 48 unit rusak berat, dan 43 unit terancam.

Sedangkan kerusakan fasilitas umum terdiri 8 masjid, 1 sekolah, 1 warung, 1 penitipan anak, 1 Puskesmas, 1 Pondok Pesantren, 1 Majlis Taklim, dan 2 MCK. Korban terdampak yakni sebanyak 656 kepala keluarga (KK) atau 2.532 jiwa.

Namun begitu, BPBD dinilai sejumlah kalangan belum maksimal menyalurkan bantuan tanggap darurat. Contohnya, di beberapa Posko Pengungsian di Desa Malasari, Kecamatan Nanggung.

BPBD baru hanya menyalurkan bantuan berupa makanan, selimut, tikar, dan tenda. Sementara dapur umum dan perlengkapan bayi yang dibutuhkan para pengungsian belum juga disalurkan.

Sementara bantuan lainnya justeru banyak mengalir dari institusi lain seperti TNI/Polri, perusahaan swasta hingga politisi.

 

Saksikan video pilihan berikut ini: