Liputan6.com, Jakarta - Jainudin namanya. Sehari-hari ia mencari nafkah dengan menarik delman di Ibu Kota.
Jainudin hanyalah satu dari puluhan warga lain yang menggantungkan hidupnya pada kuda. Dia bahkan tinggal di 'kampung kuda' karena antara kuda dan manusia hidup berdampingan.
Tempat tinggalnya berada di Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur. Jainudin tinggal bersama keluarganya dan warga lainnya, serta sekitar 30 kuda.
Advertisement
Dia mengaku sudah tinggal di tempat ini selama hampir 6 tahun. Ia merupakan warga pindahan gusuran dari kawasan Pedongkelan, dekat Danau Ria-Rio, Pulogadung, Jakarta Timur.
Meski penghasilan tak menentu dan tak seberapa, Jainudin tetap gigih menarik delmannya.
"Paling dapet ya Rp 50.000, Rp 30.000. Apalagi kalau hujan, ya kita enggak narik sama sekali," ucap Jainudin saat berbincang dengan Liputan6.com di Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, ditulis Minggu (29/1/2018).
Dirinya bercerita sudah belasan tahun menggantungkan hidupnya pada kuda ini. Dia sudah menarik delman dari 15 tahun lalu atau sekitar tahun 2003 lalu.
Berdasarkan pengakuan Jainudin, dirinya membawa kudanya hingga ke kawasan Kemayoran, Jakarta Utara. Setibanya di sana, ia pun beraksi dengan delmannya tersebut.
Namun, tak hanya Monas, ada beberapa kawasan lain yang menjadi 'sasaran empuk' para penarik delman. Kawasan itu diantaranya Cipinang Indah, Duren Sawit, Monas, Tanjung Priok, dan di taman-taman atau kompleks-kompleks.
Tarif yang diambil pun murah. Per orang hanya dikenakan biaya mulai dari Rp 2.000 tergantung dari lokasinya. Saat di kawasan tersebut, menurut Jainudin ada pula para penarik delman dari wilayah lain, tak hanya dari Kelurahan Jatinegara saja.
"Kudanya juga bukan dari sini saja, macam-macam. Ada dari Tanah Merah, Semper, dari Kuningan. Banyak sih dari mana-mana," kata dia.
Demi membawa pulang uang, Jainudin bersama para penarik delman lain bermalam di lokasinya masing-masing. Hal itu lantaran perjalanan jauh yang harus ditempuh.
"Ini jalan dari sore, jam 16.00 sore berangkat, malam kan mondok di situ semalaman. Besok pulang. Paginya pulang. Nginap semalam lah di jalan," tuturnya.
Kuda Dijamin Sehat
Ada yang menarik. Jainudin memastikan kuda-kuda yang berada di tempat tinggalnya tersebut sehat. Hal ini dikarenakan kuda-kuda tersebut rutin diperiksa oleh dokter hewan setiap satu bulan sekali.
"Ada dokter hewannya, khusus. Setiap bulan kontrol ke sini. Dokternya dari pemerintah," cerita dia.
Dikarenakan dokter hewannya berasal dari pemerintah, maka tidak dipungut biaya sama sekali, alias gratis. Padahal sebelumnya, harus merogoh kocek sendiri untuk perawatan kuda.
"Biasanya kan saya manggil, bayar dari dokter, kalau kurang makan kudanya nafsunya lambat, manggil dokter hewan, bayar gitu biasanya, sekarang mah enggak bayar, gratis, sekarang mah dari pemerintah," tutur dia.
Jainudin memastikan, kudanya sehat karena memang rutin dirawat oleh dokter hewan sebulan sekali. Kuda-kuda ini juga diberikan vitamin dan dicek darahnya. Bahkan, para kuda ini memiliki kartu atau jaminan atau sertifikat sehat dari dokter hewan.
Menurutnya, apabila kartu atau jaminan atau sertifikat sehat dari dokter hewan tidak dimiliki oleh kuda, maka si penarik kuda ini bisa dipulangkan ke kampung asalnya. Hal ini bisa terjadi apabila saat dalam perjalanan mau menarik delman ada petugas yang menanyakan.
Jainudin mengaku senang dengan adanya perhatian seperti ini dari pemerintah. Meski, program ini baru berjalan sekitar 5 bulan.
Advertisement
Harapan Untuk Anies-Sandi
Tak lupa, Jainudin yang sudah menjadi warga Ibukota ini mempunyai harapan untuk Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno.
Jainudin yang mengaku memilih pasangan Anies-Sandi pada Pilkada DKI Jakarta lalu ini berharap agar orang-orang seperti dirinya diperhatikan dan diizinkan untuk tinggal di tanah yang seyogyanya milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jaktta.
"(Harapannya) Supaya nempat (tinggal) dimana aja enggak diusik-usik, kan sekarang banyak gusuran, namanya kita kan orang susah, biar amanlah nempat," kata dia.
Harapan terakhir Jainudin adalah agar para penarik delman juga dapat diberikan tempat tinggal lebih layak. Begitu pula dengan kuda-kuda mereka.