Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan tetap mengunjungi Afghanistan hari ini. Meski Ibu Kota negara itu, Kabul baru saja mendapat teror dari seorang militan pada Sabtu 27 Januari 2018.
Menurut Sekretaris Kabinet Pramono Anung, banyak yang menyarankan agar Jokowi menunda kunjungannya ke Afghanistan pasca-teror bom. Namun, saran itu ditolak Jokowi.
Baca Juga
"Besok tetap akan ke Afganistan, walau banyak yang menyarankan untuk menunda kunjungannya karena adanya ledakan bom di Kabul. Presiden ngga ada takutnya," tulis Pramono Anung di akun Twitter-nya, Sabtu 27 Januari 2018.
Advertisement
Kunjungan Jokowi ke Afghanistan ini setelah dirinya mendatangi Cox's Bazar, tempat pengungsi Rohingnya tinggal.
Presiden @jokowi hari ini ke Cox ‘s Bazar, tempat pengungsi Rohingnya dan Besuk tetap akan ke Afganistan, walau banyak yg menyarankan utk menunda kunjungannya krn adanya ledakan bom di Kabul. Presiden ngga ada takutnya🙏 #Bismillah pic.twitter.com/8rZlMcrFsL
— Pramono Anung (@pramonoanung) January 28, 2018
Pada Sabtu 27 Januari 2018 kemarin, seorang militan mengendarai mobil ambulans berisi bom, meledakkan diri di Kabul. Hingga saat ini sudah lebih dari 100 orang meninggal dunia akibat ledakan bom itu.
Juru bicara Taliban, Zabiullah Mojahid, mengklaim pihaknya yang melakukan aksi itu. Serangan bom ambulans ini datang seminggu setelah sejumlah militan menyerbu hotel di Kabul.
Dikutip dari CNN pada Minggu (28/1/2018), serangan terjadi pada pukul 12.45 waktu setempat. Menurut juru bicara Kementerian Kesehatan Afghanistan, Waheed Majrooh, ledakan terjadi di dekat gedung Kementerian Dalam Negeri.
Majrooh menjelaskan, seorang militan Taliban menyembunyikan peledak di sebuah mobil ambulans, yang kemudian diledakkan di dekat pintu masuk kemendagri dan Alun-Alun Sadarat saat jam sibuk.