Liputan6.com, Jakarta: Dalam perjalananya, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dinilai sebagai partai yang memiliki track record yang cukup baik dan sukses. Bahkan partai yang pernah dipimpin Gus Dur itu dinilai sebagai partai yang konsisten.
Demikian disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam sambutan peresmian pembukaan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PKB di Balai Kartini, Jakarta, Selasa (15/3).
"PKB merupakan partai yang konsisten. Partai yang sukses, namun tetap kritis," ujarnya.
Namun demikian, dalam rangka menjaga proses berjalannya demokrasi, SBY mengimbau kepada partai politik untuk selalu menjaga etika dalam sikap kritisnya. "Partai politik tentu harus bersikap kritis. Namun kita harus tetap menjaga etika, terbuka dan jujur," tegas SBY.
Menurut SBY, semua masalah untuk tujuan bangsa ini akan terasa mudah jika kita tetap menjaga kerjasama yang baik. Ruh dari demokrasi adalah kebebasan, dan kebebasan itu harus berdampingan dengan kepatuhan pada aturan.
"Dengan jujur, terbuka, adil, dan sebagainya. Masalah substantif harus lebih diperhatikan ketimbang membahas masalah yang tidak terkena pada substantif karena hanya akan membuang waktu," imbuhnya.(MEL)
Demikian disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam sambutan peresmian pembukaan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PKB di Balai Kartini, Jakarta, Selasa (15/3).
"PKB merupakan partai yang konsisten. Partai yang sukses, namun tetap kritis," ujarnya.
Namun demikian, dalam rangka menjaga proses berjalannya demokrasi, SBY mengimbau kepada partai politik untuk selalu menjaga etika dalam sikap kritisnya. "Partai politik tentu harus bersikap kritis. Namun kita harus tetap menjaga etika, terbuka dan jujur," tegas SBY.
Menurut SBY, semua masalah untuk tujuan bangsa ini akan terasa mudah jika kita tetap menjaga kerjasama yang baik. Ruh dari demokrasi adalah kebebasan, dan kebebasan itu harus berdampingan dengan kepatuhan pada aturan.
"Dengan jujur, terbuka, adil, dan sebagainya. Masalah substantif harus lebih diperhatikan ketimbang membahas masalah yang tidak terkena pada substantif karena hanya akan membuang waktu," imbuhnya.(MEL)