Sukses

Ribuan Turis Jepang Batal ke Bali

Sebelum gempa terjadi di Jepang, banyak turis dari sana ingin berlibur ke Bali. Bahkan, mereka sudah memesan kamar hotal di sejumlah lokasi wisata di Pulau Dewata.

Liputan6.com, Denpasar: Gempa dan tsunami yang terjadi di Jepang berimbas pada dunia pariwisata di Bali. Sedikitnya ada 1.000 kamar hotel di Pulau Dewata yang dibatalkan pemesanannya pascamusibah di Negeri Sakura. Hal ini diungkapkan Ketua Bali Toursm Board Ida Bagus Ngurah Wijaya, baru-baru ini.

Menurut Ida Bagus Ngurah Wijaya, sebelum gempa terjadi di Jepang, banyak turis dari sana ingin berlibur ke Bali. Bahkan, mereka sudah memesan kamar hotal di sejumlah lokasi wisata di Pulau Dewata. Namun, setelah gempa terjadi, travel agen pariwisata di sana membatalkan pemesanan tersebut.

Kendati begitu, kata Ida Bagus Ngurah Wiajaya, saat ini tetap ada turis Jepang yang ada di Bali. Namun dia belum mengetahui apakah turis tersebut mempersingkat masa liburannya atau tidak? Sejauh ini turis Jepang umumnya memang tergolong singkat jika berlibur di Bali, yakni hanya tiga sampai empat hari.

Biasanya turis Jepang menghabiskan waktu di Kuta, Ubud, dan Sanur. Mereka berada di urutan kedua turis mancanegara yang banyak berkunjung ke Bali.

Santi, humas sebuah hotel, membenarkan keterangan Ida Bagus Ngurah Wijaya. Pascatsunami, tak ada seorang pun tamu asal Jepang yang menginap di hotelnya.(ULF)