Liputan6.com, Jakarta - Berasal dari Suku Anak Dalam, tidak menyurutkan semangatnya meraih impian menjadi prajurit TNI Angkatan Darat. Keberadaan Suku Anak Dalam di pedalaman Jambi yang jauh dari akses komunikasi dan transportasi tidak membuatnya menyerah.
Adalah Prada Budi, anggota Batalyon Infanteri 142/Ksatria Jaya yang merupakan putra daerah dari Suku Anak Dalam (SAD), suku terpencil di pedalaman Provinsi Jambi. Tamtama Angkatan Darat (AD) itu menyelesaikan pendidikan militernya di Rindam II/Sriwijaya tahun 2016.
Selang beberapa tahun menjalani rutinitas militer, TNI AD memberikan Prada Budi kesempatan menjenguk sanak saudaranya yang berada di suku pedalaman.
Advertisement
Pertemuan dengan keluarga pun mengharukan. Berdasarkan pantauan dari rekaman video yang diterima Liputan6.com, Kamis (1/2/2018), Prada Budi yang masih berseragam lengkap loreng TNI langsung dikerubungi sanak saudara yang rindu.
"Budi aaaa....," tutur seorang wanita menyapa dan langsung mencium telapak tangan Prada Budi.
Satu per satu keluarga memeluk Prada Budi. Hingga akhirnya dia bergegas menghampiri salah satu keluarganya yang terbaring lantaran sakit.
Alasan itulah yang sebenarnya membuat Prada Budi, dari Suku Anak Dalam mendapat izin dari Komandan Batalyon 142/KS untuk pulang kampung menjenguk orangtuanya dan keluarga. Kepulangannya tepat setahun setelah menjalani penugasan di Batalyon 142/Ksatria Jaya.
Prada Budi merupakan putra keempat dari sembilan bersaudara pasangan Bebayang dan Bebeda. Dia lahir pada 24 April 1998 di Aek Behan, Kejasung Besar Bukit 12, Jambi.
Â
Cita-Cita Sejak Kecil
Mengabdikan diri sebagai prajurit TNI merupakan cita-cita Prada Budi sejak kecil. Keberadaan Suku Anak Dalam di Provinsi Jambi yang jauh dari sarana transportasi, terlebih akses komunikasi maupun akses informasi, tidak menyurutkan semangatnya meraih impian menjadi prajurit Angkatan Darat.
Dia berbekal ijazah Sekolah Menengah Atas (SMA) untuk melewati berbagai tahapan seleksi calon tamtata TNI AD. Keberuntungan baginya, TNI Angkatan Darat sedang memberikan kesempatan prioritas bagi putra daerah pedalaman untuk mengabdikan dirinya sebagai prajurit.
Prada Budi lantas menjalani pendidikan pertama tamtama di Rindam II/Sriwijaya selama lima bulan. Kemudian dilanjut dengan proses pendidikan kejuruan infanteri selama tiga bulan.
Usai menjalani rangkaian pendidikan itu, Prada Budi kini ditempatkan di Batalyon 142/Ksatria Jaya.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement