Liputan6.com, Subang: Dapat dibayangkan apabila gubuk bilik bambu ukuran 3x5 meter persegi ditempati oleh 10 orang. Kondisi ini dialami keluarga miskin di Kampung Ciranji, Cimayasari, Cipendeuy, Subang, Jawa Barat. Adalah Anan serta Arum berserta delapan anaknya yang tinggal dalam keterbatasan itu.
Untuk kebutuhan makan sehari-hari, Anan mengandalkan upah sebagai pekerja lepas penyadap karet di perkebunan PTP Nusantara VIII. Ia mendapat upah Rp 23 ribu per hari. Jangankan bisa makan daging, ikan asin sudah merupakan lauk pauk yang terbilang mewah. Terkadang mereka makan nasi hanya dicampur garam.
Arum kerepotan dengan banyaknya anak. Dia mengaku sempat ikut program Keluarga Berencana (KB). Tetapi upaya pemasangan alat kontrasepsi ternyata tidak berhasil malah jumlah anaknya makin bertambah. Ia pasrah dengan kemiskinan yang dialaminya. Yang lebih dikhawatirkan Arum adalah masa depan anaknya.
Sebenarnya Anan dan Arum dikarunia sembilan anak dengan perbedaaan jarak usia yang tidak jauh. Namun anak ketiganya bernama Ujang meninggal saat masih bayi. Anak pertamanya Cica 17 tahun kini duduk di bangku kelas 3 SMP. Sedangkan Wafa, anak bungsu berusia 20 hari. Hanya empat anak Arum yang bersekolah.(JUM)
Untuk kebutuhan makan sehari-hari, Anan mengandalkan upah sebagai pekerja lepas penyadap karet di perkebunan PTP Nusantara VIII. Ia mendapat upah Rp 23 ribu per hari. Jangankan bisa makan daging, ikan asin sudah merupakan lauk pauk yang terbilang mewah. Terkadang mereka makan nasi hanya dicampur garam.
Arum kerepotan dengan banyaknya anak. Dia mengaku sempat ikut program Keluarga Berencana (KB). Tetapi upaya pemasangan alat kontrasepsi ternyata tidak berhasil malah jumlah anaknya makin bertambah. Ia pasrah dengan kemiskinan yang dialaminya. Yang lebih dikhawatirkan Arum adalah masa depan anaknya.
Sebenarnya Anan dan Arum dikarunia sembilan anak dengan perbedaaan jarak usia yang tidak jauh. Namun anak ketiganya bernama Ujang meninggal saat masih bayi. Anak pertamanya Cica 17 tahun kini duduk di bangku kelas 3 SMP. Sedangkan Wafa, anak bungsu berusia 20 hari. Hanya empat anak Arum yang bersekolah.(JUM)