Liputan6.com, Jakarta Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno lari pagi dan ngopi bareng dengan pengacara kondang Hotman Paris Hutapea. Secara tiba-tiba, Hotman Paris melontarkan sebuah pertanyaan terkait kebijakan becak di Ibu Kota.
"Aku ada pertanyaan kunci, ini agak susah dijawab. Semoga Wagub menjawab, ini dari kelas menengah ke atas. Kenapa tiba-tiba becak diizinkan? Apakah murni ketulusan cinta rakyat susah? Atau memang 2019 sudah mau pemilihan presiden? Coba dijawab Pak Wagub," tanya Hotman kepada Sandiaga di Kelapa Gading Jakarta Utara, Sabtu (3/2/2018).
Baca Juga
Sandiaga pun menjawab bahwa kebijakan tersebut dibuat karena dia melihat, selama ini 500 pengemudi becak di Jakarta belum menikmati hasil pembangunan Ibu Kota.
Advertisement
Kepada Hotman, dia menuturkan, kebijakan tersebut sebagai bentuk memberikan keadilan kepada pengemudi becak di Jakarta.
"Kami ingin mereka (pengemudi becak) juga bisa naik kelas. Tidak mengejar politik, tetapi mengejar keadilan. Kami ingin memberikan mereka kesempatan naik kelas juga," jelasnya.
Mendengar itu, Hotman mengatakan, kebijakan tersebut melanggar Perda Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum. Sandiaga memastikan Pemprov DKI melarang bertambahnya jumlah becak yang beroperasi.
"Kita tidak akan menambah jumlah becak apalagi yang dari daerah kita tindak tegas, kita kunci angkanya tidak ada penambahan di jalan protokol," tandas Sandiaga.
Tak Bermuatan Politik?
Hotman pun kembali mencecar Sandiaga, apakah kebijakan yang mengizinkan beroperasinya becak di Jakarta bermuatan politik. Sandi pun dengan tegas membantahnya.
"Jawaban Pak Wagub barusan dari segi logika pengacara sangat logis. Bagaimana jadi pemerintah harus mengakomodasi. Jadi, (kebijakan becak) bukan mengejar pemilu 2019?" tanya Hotman lagi.
"Enggak sama sekali (terkait pemilu presiden). Mikir aja enggak," ujar Sandiaga.
Saksikan video di bawah ini:
Advertisement