Liputan6.com, Jambi - Penetapan status tersangka gratifikasi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Kepada Gubernur Jambi, Zumi Zola benar-benar membuat heboh kalangan seantero Jambi. Banyak warga yang mendoakan agar gubernur ganteng tersebut tetap tegar. Tak sedikit pula yang berharap kasus tersebut diusut tuntas.
Ani misalnya, ibu rumah tangga di Kecamatan Kota Baru, Kota Jambi ini mengaku sedih masalah hukum tengah menjerat Zumi Zola. Padahal selama ini, Zola dikenal sebagai sosok yang baik dan sopan di kalangan masyarakat banyak.
Advertisement
Baca Juga
"Muda, kaya tapi tidak sombong. Sering minum dan makan sama kami kalau berkunjung ke pasar," ujar Ani yang mengaku sehari-hari berdagang sayur di Pasar Angso Duo, Kota Jambi kepada Liputan6.com, Sabtu (3/2/2018).
Hal tidak jauh berbeda juga dikatakan Kurniawati, salah seorang guru di Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) yang notabene adalah kampung halaman keluarga besar Zumi Zola.
Wati, sapan akrab Kurniawati tak menyangka, sosok gubernur yang selama ini diidolakannya tersandung kasus suap atau gratifikasi. Padahal, kata dia, selama menjabat sebagai Bupati Tanjabtim hingga duduk sebagai gubernur, Zumi Zola dikenal tegas dan tidak ada kesan 'nakal'.
Berbeda dengan Wati maupun Ani, Iman, salah seorang warga Kabupaten Sarolangun, Jambi berharap KPK benar-benar mengusut tuntas kasus yang tengah disidik tersebut. Selain itu, kasus yang tengah menjerat Zumi Zola itu bisa menjadi bahan pembelajaran.
"Tidak hanya bagi kalangan pemerintah agar benar-benar bersih. Tapi juga masyarakat, agar bisa menilai ke depan bisa lebih kritis lagi dalam memilih calon pemimpin," ujar Iman.
Â
Siswa Sekolah Gelar Doa
Sementara itu, Sabtu pagi tadi, ratusan siswa SMPN 19 Kota Jambi yang berada di kawasan Buluran Kenali, Kecamatan Telanaipura menggelar doa bersama. Doa tersebut diakhiri pembacaan surat Yasin bersama-sama.
Menurut salah seorang siswi mengatakan, doa tersebut tidak hanya ditujukan untuk Gubernur Zumi Zola. Namun juga bagi seluruh pejabat Pemprov Jambi.
"Doa bersama di lapangan sekolah. Para guru juga ikut mendoakan," ujar Indah, salah sorang siswi.
Menurut dia, Zumi Zola menjadi sosok yang banyak diidolakan para siswa/siswi di Jambi. Selain rupawan, sang gubernur juga kerap berkunjung ke sekolah-sekolah di Jambi.
"Bebeberapa kali ke sekolah, atau acara pendidikan. Kami ajak foto-foto bareng," imbuhnya.
Â
Advertisement
Gelar Konferensi Pers
Usai resmi ditetapkan sebagai tersangka gratifikasi oleh KPK. Sabtu pagi ini, Zumi Zola menggelar konferensi pers di rumah dinasnya di kawasan Tanggo Rajo di tepian Sungai Batanghari.
Ada lima poin penting yang ia tekankan terkait permasalahan hukum yang tengah melilitnya. Pertama, ia menyatakan menghormati dan tunduk pada proses hukum yang berlangsung.
"Saya berharap asas praduga tak bersalah di kedepankan. Proses akan saya ikuti, saya juga menunggu arahan selanjutnya seperti apa," ujar Zumi Zola.
Kedua, sampai saat ini, Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri) belum ada intruksi atau belum menonaktifkan Zumi Zola sebagai Gubernur Jambi. "Artinya adalah saya tetap bertugas sebagai seorang gubernur untuk melayani masyarakat," ucap Zola.
Ketiga, Zumi Zola mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat atas dukungan, doa dan perhatian yang ia rasakan secara pribadi maupun keluarga. Ia juga memohon maaf apabila dalam pelayananan kepada masyarakat masih ada yang kurang. Begitu juga dengan proses hukum yang menderanya sehingga ada pihak masyarakat yang merasa terganggu. "Yang saya pantau, banyak juga yang seperti itu, prihatin, sedih, dan lain sebagainya. Saya mohon maaf," imbuh dia.
Keempat, Zumi Zola akan segera berkoordinasi dengan kuasa hukumnya. Dan rencananya, akan kembali menggelar konferensi pers untuk menyampaikan hal-hal yang lebih detil.
Kelima, Zumi Zola meminta kepada awak media untuk menjaga kondisi tetap kondusif. Ia mempersilahkan media memberitakan. Namun jangan sampai berita yang disampaikan simpang siur yang justru membuat resah masyarakat.
"Saya mohon sekali kepada teman-teman wartawan, jangan mengandai-andai, jangan berspekulasi," ujar Zola memungkasi.