Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak empat korban meninggal akibat jatuhnya bantalan crane proyek double track jalur kereta cepat Jakarta-Bandung di Jatinegara, Jakarta Timur dibawa ke RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur.
Menurut Kepala Instalasi Forensik Rumah Sakit Polri Kombes Pol Edy Purnomo, jenazah keempat korban sudah tiba pada pukul 11.00 WIB.
"Telah tiba empat jenazah korban crane Jatinegara pagi ini sekitar jam 11.00, atas nama Zainudin 44 tahun alamat Karawang, Jawa Barat," ujar Edy di lokasi, Minggu (4/2/2018).
Advertisement
Korban berikutnya adalah Dami Prasetyo berusia 25 tahun dan beralamat di Purworejo, Jawa Tengah.
Ketiga, Joni Fitrianto berusia 19 tahun dan beralamat Purworejo, Jawa Tengah. Serta keempat, Jana Sutisna, 44 tahun beralamat di Bandung, Jawa Barat.
"Keempatnya sedang dilakukan pemeriksaan, menentukan identitas pasiennya, korbannya, jenazahnya, selanjutnya akan dikembalikan pada keluarga setelah keluarga dapat dihubungi oleh tim penyidik dan langsung dibawa kembali ke kediaman masing-masing,” jelas Eddy.
Empat orang tewas dalam insiden crane jatuh di Jatinegara sekitar pukul 05.00 WIB.
Crane jatuh saat pekerja proyek double track kereta api akan mengangkat bantalan rel. Ketika bantalan rel sudah berada di atas, dudukannya tidak pas sehingga bantalan rel jatuh. Crane pun tergeser dari lokasi semula.
Tak Ganggu Layanan
Sebuah crane jatuh di proyek double double track PT KAI di Jatinegara, Jakarta Timur. Kejadian tersebut terjadi di pagi hari sekitar pukul 05.30 WIB.
"Launcher Girder DDT tergelincir, antara Manggarai sampai Jatinegara, di km 1 + 300 (Matraman)," Humas KAI Edi Kuswoyo menjelaskan penyebabnya kepada Liputan6.com, Minggu (4/2/2018).
Dia melanjutkan, kecelakaan crane jatuh tak menghambat perjalanan commuter line.
"Perjalanan Kereta Api dari dan ke Manggarai maupun Jatinegara, lancar atau tidak mengganggu perjalanan kereta, baik kereta jarak jauh maupun commuter line," kata dia.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement