Sukses

RS Polri: Korban Crane Masih Bisa Dikenali dari Wajah

Dua korban tewas jatuhnya crane telah dilakukan pemeriksaan. Dua korban lain yang meninggal di rumah sakit berbeda dalam proses pemeriksaan.

Liputan6.com, Jakarta - Empat orang meninggal dunia korban kecelakaan jatuhnya bantalan crane proyek double track jalur kereta cepat Jakarta-Bandung di Jatinegara sudah berada di RS Polri Kramat Jati.

Menurut Kepala Instalasi Forensik Rumah Sakit Polri Kombes Pol Edy Purnomo, hingga saat ini belum ada pihak keluarga korban yang menghubungi RS Polri.

"Kalau ada akan segera kami bantu, untuk penyelesaian administrasi dan sebagainya untuk pengembalian ke keluarga masing-masing," ujar Eddy di lokasi, Minggu (4/2/2018).

Eddy mengaku tidak sulit mengidentifikasi keempat korban meninggal dunia. Mereka masih bisa dikenali dari wajahnya.

"Nanti keluarga juga akan diminta mengenali dari wajahnya," tutur dia.

Ia mengaku memiliki semua data korban yang merupakan pekerja proyek kereta api double track di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur. Sehingga, kata Eddy, para korban [crane](/3255549 "") yang jatuh ini akan langsung dipulangkan apabila sudah ada keluarga yang datang menjemput.

"Langsung dipersiapkan administrasinya karena ada beberapa yang mesti dibawa dari keuarga misalnya KK untuk membuktikan ini keluarganya atau bukan,” terangnya.

 

 

2 dari 2 halaman

Luka Berbeda di Tiap Korban

Keempat korban meninggal dunia yang berada di RS Polri adalah Jaenudin (44) asal Karawang, Dami Prasetyo (25) asal Purworejo, Jana Sutisna (44) asal Bandung Barat, dan Joni (34).

Menurut Eddy, dua orang korban meninggal dunia di tempat sudah berhasil diketahui penyebabnya.

"Luka untuk Dami terkena di kepala, sedang untuk Jaenudin luka-luka di badan, di anggota perut itu yang besar menyebabkan kematian," ucapnya.

Sedangkan yang dua orang lagi, menurut Eddy, masih dalam pemeriksaan karena meninggal di rumah sakit lain. Dia memaparkan, salah satu korban bernama Dami Prasetyo badannya sudah dalam kondisi rusak.

"2 (korban) lagi yang dari rumah sakit belum dilakukan pemeriksaan. Atas nama Jana (dari RS Premier), yang Joni dari RS Hermina," tutup Eddy.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini