Liputan6.com, Jakarta - Terdakwa kasus dugaan korupsi proyek pengadaan e-KTP Setya Novanto alias Setnov sempat membuka buku catatan miliknya saat tiba di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Senin (5/2/2018).
Dalam buku catatan tersebut terlihat ada nama mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin. Menyadari awak media melihat catatannya, mantan Ketua Umum Partai Golkar itu langsung menutup bukunya.
"Enggak ada," kata dia.
Advertisement
Dalam persidangan sebelumnya, Setya Novanto juga sempat membawa catatan hitam yang diduga berisi pihak-pihak yang menerima bancakan proyek e-KTP. Namun belakangan catatan tersebut tak lagi dia bawa lantaran sempat diketahui awak media.
Kali ini, Setya Novanto kembali membawa catatan tersebut namun tetap menutup rapat-rapat agar tak diketahui awak media.
Sidang Setya Novanto
Sidang Setya Novanto dengan agenda pemeriksaan saksi mulai berjalan pada Kamis, 11 Januari 2018. Sejumlah saksi dari Kementerian Dalam Negeri, politikus, hingga swasta, telah dihadirkan jaksa KPK.
Sementara pada sidang Kamis 25 Januari 2018, jaksa menghadirkan lima saksi. Salah satunya mantan Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi. Ada pula mantan Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri, Diah Anggraeni; Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri, Zudan Arif Fakrulloh; Kepala Subbagian Tata Usaha Pimpinan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil, Suciati; dan Direktur Pendaftaran Penduduk Kementerian Dalam Negeri, Drajat Wisnu Setyawan.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement