Liputan6.com, Dobo: Di wilayah perkotaan, apalagi di kota besar, bahan bakar minyak memang mudah ditemukan. Namun, tidak demikian halnya di daerah-daerah yang jauh dari kota besar. Di Kota Dobo, Kabupaten Aru, Maluku, misalnya, BBM jenis premium sangat sulit didapat. Antrean panjang sudah menjadi pemandangan sehari-hari di agen premium minyak solar (APMS). Tak jarang warga berebut sehingga memicu pertengkaran.
Agar sebanyak mungkin warga kebagian, pengelola APMS membatasi pembelian maksimal 10 liter untuk setiap pembeli. Pejabat Pertamina Ambon berdalih, kelangkaan premium terjadi karena lambannya pemda mengubah status APMS menjadi SPBU.
Kelangkaan BBM jenis premium juga melanda Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara. Untuk bisa mendapatkan premium, warga harus antre berjam-jam sebelum APMS dibuka. Tak jarang selama mengantre warga terlibat adu mulut karena tersengggol. Karena begitu banyak pembeli, pengelola APMS membatasi pembelian maksimal 10 liter untuk satu pembeli.
Menurut salah seorang pengelola AMPS, Saiful, solusi jangka pendek untuk mengatasi kelangkaan premium di Sitaro adalah penambahan kuota premium dari Pertamina untuk APMS Sitaro. Saat ini, harga premium di APMS masih normal, yaitu Rp 4.500 per liter, sementara di tingkat pengecer mencapai Rp 10 ribu hingga Rp 13 ribu per liter.(ADO)
Agar sebanyak mungkin warga kebagian, pengelola APMS membatasi pembelian maksimal 10 liter untuk setiap pembeli. Pejabat Pertamina Ambon berdalih, kelangkaan premium terjadi karena lambannya pemda mengubah status APMS menjadi SPBU.
Kelangkaan BBM jenis premium juga melanda Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara. Untuk bisa mendapatkan premium, warga harus antre berjam-jam sebelum APMS dibuka. Tak jarang selama mengantre warga terlibat adu mulut karena tersengggol. Karena begitu banyak pembeli, pengelola APMS membatasi pembelian maksimal 10 liter untuk satu pembeli.
Menurut salah seorang pengelola AMPS, Saiful, solusi jangka pendek untuk mengatasi kelangkaan premium di Sitaro adalah penambahan kuota premium dari Pertamina untuk APMS Sitaro. Saat ini, harga premium di APMS masih normal, yaitu Rp 4.500 per liter, sementara di tingkat pengecer mencapai Rp 10 ribu hingga Rp 13 ribu per liter.(ADO)