Liputan6.com, Tangerang - Polisi akan memeriksa PT Waskita Karya selaku kontraktor atas insiden longsornya underpass Jalan Perimeter Selatan Bandara Soekarno Hatta, Tangerang. Dalam insiden tersebut, satu orang meninggal tertimpa longsor ketika kendaraannya melintas di underpass.
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol M Iqbal mengatakan, proses pemeriksaan terhadap Waskita akan dilakukan secara bertahap.
Baca Juga
"Ya, tentunya harus dilakukan pemeriksaan terhadap kontraktor secara bertahap," ujar Iqbal di Tangerang, Rabu (7/2/2018).
Advertisement
Iqbal menjelaskan, saat kejadian pihak kepolisian mengedepankan prinsip dan asas kemanusiaan, hal tersebut juga dilakukan oleh Basarnas dan seluruh stakeholder terkait yang ada di lokasi longsor. Pihaknya juga telah melakukan proses penyelidikan yang dilakukan oleh Puslabfor.
"Setelah proses recovery selesai, polisi baik Polda Metro dan Polresta Bandara Soetta akan fokus melakukan proses penyelidikan. Proses penyelidikan dari Puslabfor juga bertahap dan masih berjalan," Iqbal menandaskan.
Dinding pembatasan underpass Jalan Perimeter Selatan Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, longsor hingga menimpa sebuah mobil jenis Honda Brio yang dikemudikan Dianti Dyah Ayu Cahyani Putri dan Mutmainah pada Senin, 5 Februari 2018.
Meski sempat diselamatkan, Putri akhirnya dinyatakan meninggal dunia pada pukul 06.40 WIB di RS Mayapada, Tangerang, pada Selasa, 6 Februari 2018. Sementara kawannya, Inah masih menjalani perawatan intensif di RS Siloam, Tangerang.
Korban Dimakamkan di Serang
Longsor di Underpass Perimeter Selatan Bandara Soekarno-Hatta mengakibatkan Dianti Dyah Ayu Cahyani Putri (24) meninggal dunia. Jenazahnya dimakamkan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Ki Ahmad, Cengkok, Cipocok, Kota Serang, Banten, dengan iringan tangis dari orangtua dan sanak keluarga.
Sang Ibunda, Sudiana Susilaning bersama sang ayah, Gatot Tjahjono mengiringi jenazah sang putri saat disalatkan di Masjid Ar-Rahman, dekat kediamannya.
Tak henti air mata mengalir dari sang ibu yang duduk di dekat jenazah sang putri. "Mamak antar ya, Nak. Nak yang antar kamu banyak, Nak," isak sang ibunda, Selasa (6/2/2018).
Kakak pertamanya, Iyan Ghanda, pun menangisi kepergian adiknya kala jenazah masuk ke liang lahat. Sang adik, Anugrah, sesekali memeluk kakaknya.
Adapun sang ayah, Gatot, duduk di pinggir liang lahat jenazah putrinya sembari berdoa.
"Solehah anaknya, taat sama orangtua, sama tetangga juga tegurnya sopan," kata Sobran, paman korban.
Dianti pernah mengenyam pendidikan di SD hingga SMP di Surabaya, mengikuti pekerjaan ayahnya sebagai analis di Kimia Farma lalu pindah ke Kota Serang tahun 2011.
Ia melanjutkan pendidikan strata satu di Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Banten. Mahasiswi yang dikenal berprestasi ini kemudian bekerja di PT Indah Kiat.
"Waktu kuliah di Untirta dia ngobrol sama saya, bahwa diaa ingin kuliah di jurusan kedokteran. Cuma entah kesempatan seperti apa di Untirta, mengambil akuntansi manajemen," kata Sobran.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement