Liputan6.com, Jakarta - Seorang nenek tergolek lemah di posko pengungsian banjir di kantor Kelurahan Kampung Melayu, Jakarta Timur. Nenek Merry, begitu dia akrab disapa, hanya ditemani anak angkatnya, Wawan (16).
Rumahnya yang terletak di RT 01 RW 07, Tanah Rendah, Kampung Melayu, Jakarta Timur, terendam banjir sejak Selasa, 6 Februari 2018 petang. Kondisi nenek 70 tahun itu lemah karena pernah terkena stroke. Kesehatannya semakin turun ketika dievakuasi ke posko pengungsian.
Baca Juga
Warga dan petugas pun membawanya ke Puskesmas Kebon Pala. Hanya saja, ternyata tidak ada lagi ruangan tersisa lantaran penuh korban banjir yang juga menjalani perawatan.
Advertisement
Akhirnya, nenek Merry menerima penanganan medis setelah didatangi dokter puskesmas ke Kantor Kelurahan Kebon Pala sambil menunggu rujukan ke rumah sakit terdekat untuk perawatan intensif lanjutan.
Namun, pihak puskesmas membutuhkan data BPJS dan KTP untuk membuat rujukan ke rumah sakit. Nenek Merry tidak memiliki itu semua. Rumahnya sempat kebakaran dan setiap surat-surat yang dimilikinya hangus terbakar.
Hal itu disampaikan oleh anak dari nenek Merry, Freddy (51). Dia khawatir dengan kondisi ibunya jika terlalu lama menunggu perawatan medis.
"Saya minta dibawa ke rumah sakit, enggak bisa. Saya (harus) minta surat rujukan dari puskesmas. Saya minta, baru jadi (bisa dibawa ke rumah sakit)," kata Freddy.
Menurut Freddy, hal itu langsung disikapi oleh puskesmas dan pihak kelurahan. Di kelurahan, petugas langsung membuat surat terkait KTP dan Kartu Keluarga baru untuk nenek Merry. Sementara puskesmas sudah mengeluarkan NIK untuk pengurusan BPJS baru.
Sekarang nenek Merry masih menunggu urusan administrasi itu selesai. Kekhawatiran keluarga, BPJS tidak bisa diterbitkan segera, sehingga rujukan ke rumah sakit tidak dapat dikeluarkan.
"Takutnya nanti enggak bisa sekarang dibawa ke rumah sakitnya. Itu saja. Kalau pelayanan dari puskesmas dan kelurahan baik sekali. Bukan ditolak, justru bagus. Mudah-mudahan bisa ke rumah sakit langsung hari ini," ujar Freddy.
Â
Dua Kali Evakuasi
Lurah Kampung Melayu Setiawan menyebut nenek Merry akan mendapat penanganan medis maksimal. Segala keperluan administrasi terkait dokumen sudah dibantu.
"Sudah kami kasih surat keterangan bahwa mereka rumahnya pernah kebakar, minta tolong dibantu. Ada surat keterangannya untuk dia urus, tapi kalau dia enggak jalan ya gimana. KTP, BPJS, kebakar atau hilang sudah kami kasih surat semua," ucap Setiawan.
Pihaknya akan terus berkoordinasi dengan puskesmas agar nenek Merry bisa segera dibawa ke rumah sakit. Menunggu pengurusan admistrasi selesai, dokter akan melakukan penanganan berkala dan pemberian vitamin di posko banjir.
"Kami nanti bantu ke BPJS dan dari dokter pasti sudah dikasih surat rujukan," Setiawan menandaskan.
Nenek Merry sebelumnya dievakuasi saat banjir tinggi, Senin, 5 Februari. Namun, sudah dikembalikan ke rumahnya, sehari kemudian.
Namun, banjir kiriman meninggi hari itu. Petugas pun kembali mengevakuasinya.
"Air naik lagi, kan? Pusing nyari bantuan. Akhirnya bisa berhasil dibawa ke sini. Kalau enggak, aduh, enggak tahu deh," tutur Wawan saat berbincang dengan Liputan6.com di lokasi.
Advertisement