Sukses

Membaca Kekuatan PDIP Via Media Sosial di 3 Pilkada Wilayah Jawa

PoliticaWave mengungkapkan peta kekuatan PDIP di tiga wilayah dari sisi media sosial. Apa saja?

Liputan6.com, Jakarta - Kontestasi Pilkada 2018, membuat pulau Jawa diprediksi memanas. Bagaimana tidak, 3 wilayah yakni Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, akan menjadi ajang unjuk kekuatan partai politik. Tak terkecuali Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

PoliticaWave membaca kekuatan para kandidat Gubernur dan Wakil Gubernur yang diusung partai berlambang banteng bermoncong putih itu di media sosial, yang mana dilakukan sejak proses pendaftaran sampai awal Februari 2018.

Pendiri PoliticaWave Yose Rizal mengatakan, untuk Pilkada Jabar, paslon PDIP TB Hasanuddin-Anton Charliyan, mendapatkan sentimen negatif di medsos paling tinggi di antara calon lainnya, yakni 75 persen. Sedangkan positif hanya 25% saja.

Jika dibandingkan dengan kandidat lain seperti Ridwan Kamil-Uu yang hanya 44 persen sentimen negatif, Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi 41 persen, hasilnya jauh sekali. Bahkan pasangan dari partai Gerindra dan PKS, Sudrajat-Syaikhu yang hanya 5 persen saja sentimen negatifnya.

"Politik primodial masih cukup tinggi. Seperti kemarin, PDIP di Jakarta itu masih banyak dianggap kayak partai pendukung calon bukan yang Islami. Karena kasus Ahok, dan lainnya. PDIP di Jabar masih banyak ditempelkan dengan atribut seperti itu," ucap Yose di kantor DPP PDIP, Jakarta, Jumat 9 Februari 2018.

"Apalagi kalau calon yang ditampilkan, secara popularitas belum terlalu dikenalkan. Jadi lebih banyak disorot dari partainya dan berkaitan Pilkada sebelumnya," imbuh dia.

2 dari 3 halaman

Pilkada Jateng

Untuk Pilkada Jateng sendiri, berdasarkan hasil pengamatan PoliticaWave, baik itu bersumber dari Facebook, Youtube, Twitter, Instagram, dan pemberitaan, pasangan calon yang diusung PDIP Ganjar Pranowo-Gus Yasin, juga mendapatkan sentimen negatif yang cukup besar, yakni 43%. Namun tetap unggul sentimen positifnya, sebesar 57%.

Namun, jika dibandingan dengan lawannya, Sudirman Said-Ida, yaitu 62% sentimen positif. Sedangkan negatifnya 38%.

"Ganjar ini banyak diakui prestasinya juga. Kemudian di Twitter juga cukup aktif sebagai gubernur yang dia menerima masukan-masukan dari Twitter dan dia cukup cepat responnya. Ini sedikit banyak bantu posisi dia," jelas Yose.

Sementara, masih kata dia, untuk Sudirman Said, masih dikenal hanya sosok di kancah nasional. Sehingga popularitas masih di bawah Ganjar.

"Sudirman Said mungkin selaman ini dia di kancah nasional. Jadi ya secara popularitas masih di bawah Ganjar terutama di Jawa Tengah," ungkap Yose.

3 dari 3 halaman

Pilkada Jatim

Sementara itu, yang menarik, untuk di Pilkada Jatim, tidak ada satu pun yang terlalu besar sentimen negatifnya dan cenderung positif. Gus Ipul-Puti hanya 7% sentimen negatifnya, dan 93% positif. Sementara itu, Khofifah-Emil berbeda tipis, yaitu 5% negatifnya dan 95% positif.

"Ini kan sudah 3 kali ikut proses Pilkada di Jatim dengan hasil yang tidak jauh beda. Jadi posisinya menggambarkan dari pilkada sebelumnya. Jadi cukup ketatlah," pungkas Yose.