Liputan6SCTV, Solo - Tradisi Gerebeg Sudiro dilakukan menyambut datangnya Imlek. Aneka bentuk seni budaya Jawa maupun Tionghoa ditampilkan dalam arak-arakan mengelilingi kawasan Pecinan. Sebagai puncak acara, gunungan kue keranjang yang sebelumnya diarak, diperebutkan ribuan warga.
Seperti ditayangkan Liputan6 SCTV Pagi, Senin (12/2/2018), meski sempat tertunda dari jadwal semula selama hampir dua jam tradisi Gerebeg Sudiro tetap menarik minat warga. Ribuan warga Solo tumpah ruah ke jalan di kawasan Pecinan Sudiroprajan, Solo, untuk menyaksikan tradisi yang dilangsungkan untuk menyambut datangnya tahun baru Imlek 2018.
Pawai budaya dalam tradisi Gerebeg Sudiro kali ini berawal dari depan Pasar Gedhe Solo, lalu dibuka oleh rombongan pasukan pembawa bendera dan lambang negara disusul parade drumband dan prajurit kraton.
Advertisement
Setelah itu ditampilkan beragam bentuk seni budaya Tionghos maupun Jawa. Mulai dari liong dan barongsai, karnaval busana Tionghoa, aneka gunungan kue keranjang, hingga reog yang dibawakan komunitas pedagang Pasar Gedhe.
Seperti biasa, tradisi diakhiri dengan berebut gunungan kue keranjang yang sekaligus merupakan puncak acara. Warga yang datang mengaku senang, karena bisa membawa pulang kue keranjang.
Gerebeg Sudiro merupakan bagian dari rangkaian tradisi menyambut tahun baru Imlek 2019 di Solo. Selain kawasan Pecinan Sudiroprajan dan sekitarnya, Pasar Gedhe juga tampak berhias dengan ribuan lampion sebagai simbol datangnya tahun anjing yang diharapkan membawa berkah dan harapan baru.