Liputan6.com, Jakarta - Bocah atas nama Febrianto menjadi sasaran amarah pria yang dilarang menginap oleh sang ibu. Malam tidur lelap anak berusia lima tahun itu berujung penganiayaan dan pembunuhan.
Pelaku yang identitasnya masih disidik polisi kini belum diketahui rimbanya. Sementara si ibu bernama Masniya hanya dapat meratapi kepergian anaknya dan menahan sakit atas penganiayaan yang juga diterimanya.
Malam itu, Minggu 11 Februari sekitar pukul 02.30 WIB dini hari, pelaku berada di kediaman Masniya. Mereka saling kenal lantaran perempuan berusia 39 tahun itu berdagang makanan di rumahnya, layaknya warung kopi. Sementara pelaku merupakan pekerja sebuah industri rumahan di sekitar Jalan Lewa, RT 03 RW 10, Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta Timur.
Advertisement
Pelaku yang sedang mampir kemudian tidur bersama dengan Febrianto di kamar. Dia lantas meminta izin untuk menginap ke Masniya.
Permintaan pelaku lantas ditolak. Geram dan emosi, dia akhirnya kembali ke kamar tempat anak Masniya tertidur lelap. Suara aneh di malam itu pun terdengar.
Masniya curiga dengan sedikit kegaduhan yang mendadak muncul. Dia kemudian memeriksa kamar si anak yang kala itu bersama pelaku.
Mendadak keributan terjadi. Cekcok yang belum jelas alasannya kemudian berujung tindak penganiayaan pelaku yang dipanggil 'akang' itu. Dia menggunakan tabung gas tiga kilogram untuk memukul kepala bagian belakang Masniya.
Â
Kejar Pelaku
Pelaku kemudian melarikan diri. Masniya meringis kesakitan. Terlebih, rasa sakit itu bertambah saat dia memeriksa kondisi anaknya yang terlihat menderita luka lecet di bagian leher. Febrianto sudah tidak bernyawa diduga dicekik oleh pelaku.
Kapolsek Pasar Rebo Kompol Joko Waluyo menegaskan akan mengusut tuntas kasus tersebut. Kini penyidik sudah mengejar hingga ke kediaman pelaku yang dketahui berada di Jawa Barat.
"Dia belum balik sampai sekarang. Lagi ditungguin sama anggota di sana. Di Cianjur, Jawa Barat. Begitu kejadian, saya pagi sudah sampai sana (rumah pelaku)," tutur Joko saat dihubungi Liputan6.com di Jakarta, Senin (12/2/2018).
Termasuk kediaman kerabatnya yang ada di Jakarta, semua ditelusuri petugas. Melalui pelacakan lokasi ponsel hingga nomor telepon pelaku.
"Nanti soal identitas pelaku dan lainnya akan saya kabari. Nanti ada perkembangan saya informasikan," kata Joko.
Advertisement