Liputan6.com, Jakarta: Setelah heboh kemunculan Briptu Norman Kamaru yang berjoget lagu India, muncul gerakan "Satu Juta Mendukung Briptu Norman Kamaru" di situs jejaring sosial Facebook. Hingga Rabu (6/4) siang, pendukung grup ini telah mencapai 16 ribu orang lebih.
Tak ayal, gerakan ini dipicu desas-desus bahwa pihak Polri berencana menghukum Norman. Bintara itu sempat dianggap mencederai citra Polri karena menari dengan pakaian dinas, direkam video, lalu beredar di Youtube.
Nyaris semua bersuara positif untuk Norman. Pemilik akun Facebook Irma Satia, misalnya, menulis di wall grup ini, "Ketika banyak kasus pelanggaran oleh oknum polri..ketika banyak anggota polisi diadukan oleh masyarakat...Aksi norman ini memperbaiki CITRA POLISI DI MATA MASYARAKAT...Norman mestinya diberi reward bukan punishment..disiplin itu bukan disiplin mati, Ndan."
Simak juga suara pemilik akun Facebook Tzu Prei Benthet Damai yang bilang, "Lha, Presiden SBY aja boleh nyanyi di istana, bahkan bikin album...masa rakyat menghibur diri gk boleh...toh gak ngerugiin instansi dan masyarakat." (YUS)
Tak ayal, gerakan ini dipicu desas-desus bahwa pihak Polri berencana menghukum Norman. Bintara itu sempat dianggap mencederai citra Polri karena menari dengan pakaian dinas, direkam video, lalu beredar di Youtube.
Nyaris semua bersuara positif untuk Norman. Pemilik akun Facebook Irma Satia, misalnya, menulis di wall grup ini, "Ketika banyak kasus pelanggaran oleh oknum polri..ketika banyak anggota polisi diadukan oleh masyarakat...Aksi norman ini memperbaiki CITRA POLISI DI MATA MASYARAKAT...Norman mestinya diberi reward bukan punishment..disiplin itu bukan disiplin mati, Ndan."
Simak juga suara pemilik akun Facebook Tzu Prei Benthet Damai yang bilang, "Lha, Presiden SBY aja boleh nyanyi di istana, bahkan bikin album...masa rakyat menghibur diri gk boleh...toh gak ngerugiin instansi dan masyarakat." (YUS)