Sukses

Demokrat Angkat Bicara soal Surat Cinta Anas untuk SBY

Mantan Ketua Umum Demokrat Anas Urbaningrum mengirimkan surat cinta untuk Presiden ke-6 RI, SBY beberapa hari sebelum hari Valentine.

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Ketua Umum Demokrat Anas Urbaningrum mengirimkan surat cinta untuk Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), beberapa hari sebelum hari kasih sayang atau Valentine. Anas menyampaikan sejumlah hal terkait pernyataan SBY soal kasus e-KTP.

Pada konferensi persnya, SBY mengatakan ada pertemuan antara pengacara Setya Novanto dengan saksi Mirwan Amir. Namun, Anas membantahnya karena merasa pernyataan itu ditujukan juga kepadanya yang saat ini mendekam di Lapas Sukamiskin, Bandung. Anas menyebut pernyataan itu sebagai hoaks.

Wakil Sekjen Demokrat Didi Irawadi heran dengan surat cinta Anas tersebut. Terlebih, SBY tidak pernah menyebut nama Anas dalam materi konferensi pers.

"Justru yang menanggapi berdasarkan berita hoaks adalah Anas sendiri. Adakah nama Anas disebut? Tidak pernah Pak SBY sebut nama Anas. Coba disimak yang baik oleh mereka," ucap Didi kepada Liputan6.com, Jakarta, Selasa 13 Februari 2018.

Menurut dia, soal pertemuan di Sukamiskin baru sebatas dugaan. Pihaknya pun masih menelusuri dugaan tersebut.

"Soal pertemuan Sukamiskin sendiri kan pihak kami baru menduga atas informasi yang sedang dipelajari dan ditelusuri lebih jauh. Jadi tidak pernah menuduh langsung," tutur Didi.

Dia menyebut Anas terbawa perasaan alias baper saat menanggapi berita kasus e-KTP dan SBY.

"Sekali lagi pihak mereka baper dan menanggapi justru atas informasi hoaks," tukas Didi.

 

2 dari 2 halaman

Surat Cinta Anas

Sebelumnya, Anas membantah tuduhan dirinya bertemu dengan pihak tertentu di Lapas Sukamiskin sebelum nama SBY dicatut dalam sidang perkara korupsi e-KTP dengan terdakwa Setya Novanto atau Setnov.

Anas membantah tuduhan tersebut dengan menuliskan sebuah surat yang tersebar di sosial media. Di bawah surat itu tertulis jelas nama Anas beserta bubuhan tanda tangan pada 10 Februari 2018.

Surat dengan tulisan tangan itu dibenarkan oleh kolega Anas, Tri Dianto.

"Iya benar, itu dari Mas Anas," ujar Tri Dianto saat dikonfirmasi.

Berikut isi surat cinta Anas kepada SBY terkait pernyataan Mirwan Amir di sidang e-KTP.

- Awalnya saya geli dengar cerita ada tuduhan pertemuan di Sukamiskin untuk merancang fitnah kepada Pak SBY dan Mas Ibas.

- Tetapi karena menjadi berita luas, dagelan itu perlu diluruskan, karena bisa menyesatkan.

- Jelas bahwa tidak pernah ada pertemuan di Sukamiskin yang dihadiri oleh Anas Urbaningrum, Firman Wijaya, Mirwan Amir, dan Saan Mustofa.

- Terpikir untuk bikin pertemuan saja tidak pernah, tidak ada hujan, besok tiba-tiba ada banjir, hoax.

- Itu cerita hoax berasal dari surat hoax yang entah dibikin oleh siapa. Tapi jelas disebarkan oleh siapa saja.

- Mudah banget untuk membuktikan pertemuan itu fakta atau hoax. Ada CCTV, buku tamu, dan banyak warga yang bisa ditanya.

- Hoax kok dipercaya dan disebarkan. Lalu kemana kampanye anti hoax dan fitnah yang belum lama dideklarasikan.

- Hoax juga disebarkan hampir bersamaan dengan narasi jihad untuk keadilan. Ada kontradiksi yang nyata diantara keduanya.

- Citra kekuasaan, ketenaran dan kekayaan boleh dicapai. Tapi caranya tidak mesti dengan menista orang lain dengan hoax dan tuduhan konspirasi fitnah.

- Keadilan mesti diperjuangkan dengan cara-cara yang sejalan dengan makna keadilan itu sendiri.