Liputan6.com, Jakarta Bupati Subang Imas Aryumningsih mengaku tak menerima sepeser pun uang yang diduga terkait pengurusan izin di Pemerintah Kabupaten Subang, Jawa Barat.
"Tidak ada sama sekali, benar sumpah demi Allah saya tidak terima uang apapun," kata Imas di Gedung KPK Kuningan Jakarta Selatan, Rabu 15 Februari 2018.
Imas Aryumningsih pun kaget dengan penangkapan oleh tim KPK. Dia merasa diincar oleh lawan politiknya terkait Pilkada Subang 2018. Sebab, dia merasa berpontensi menang di Pilkada Subang sehingga muncul kasus dugaan korupsi yang kini menjeratnya.
Advertisement
"Karena mungkin dianggap saya akan menang, jadi banyak juga yang mencari-cari supaya saya itu..." ujar dia.
Sebelumnya, Imas bersama Kabid Perizinan Pemkab Subang Asep dan seorang swasta bernama Data diduga menerima uang suap dari Miftahuddin selaku swasta PT ASP. Suap tersebut diberikan agar Imas memberikan izin pembangunan pabrik senilai Rp 1,4 miliar.
Dalam operasi senyap ini, tim KPK menyita uang sebesar Rp 337.378.000 yang berasal dari beberapa orang. Menurut Wakil Ketua KPK Basaria Pandjaitan, total commitment fee lebih dari itu.
"Diduga commitment fee awal antara pemberi dengan perantara adalah Rp 4,5 miliar, sedangkan dugaan commitment fee antara bupati (Imas Aryumningsih) ke perantara adalah Rp 1,5 miliar," ucap dia.
Untuk Kampanye
KPK menduga uang yang diterima akan digunakan Imas untuk kepentingan kampanye dalam Pilbup Subang 2018 mendatang. Imas diketahui kembali maju dalam Pilbup Subang Sutarno yang merupakan pensiunan TNI AU. Keduanya, diusung koalisi Partai Golkar dan PKB.
Selain uang, Basaria mengatakan bahwa Imas juga menerima fasiliatas lainnya terkait pencalonannya tersebut. Salah satu fasilitasnya yaitu berupa sewa mobil Toyota Alphard.
"Bupati juga menerima fasilitas terkait pencalonannya tersebut antara lain berupa pemasangan baliho dan sewa kendaraan (mobi Toyota Alpahard) untuk kebutuhan kampanye," jelas Basaria.
Advertisement