Liputan6.com, Jakarta - Di tengah guyuran hujan dengan menggunakan sepatu boot, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo meninjau aktivitas padat karya tunai pembangunan jalan tani di Desa Borong Palala, Pattalassang, Gowa, Sulawesi Selatan.
Dia mengatakan pembangunan jalan desa ini untuk memudahkan akses bagi warga. Mereka tidak perlu lagi memutar lantaran telah tersedia jalan yang dibangun dengan dana desa.
"Mereka bangun jalan desa, jalan di tengah sawah sampai jembatan. Selama ini masyarakat harus mutar, jadi kalau hujan repot. Sekarang masyarakat lebih mudah," ujar Mendes Eko, Kamis (15/2/2018).
Advertisement
Dari total dana desa 2018 yang diterima sebesar Rp 1,39 miliar, jalan tani sepanjang 200x2 meter dan jembatan besi sepanjang 4 meter mendapatkan alokasi dana Rp 117 juta. Sekitar Rp 38 juta dari anggaran itu digunakan untuk upah pekerja.
Ada sekitar 50 orang ikut mengerjakan infrastruktur desa yang ditargetkan selesai dalam 30 hari. Mereka yang statusnya sebagai tukang mendapat upah sekitar Rp 122 ribu, sedangkan pekerja diberi imbalas Rp 102 ribu per hari.
Untuk menyukseskan padat karya tunai, Mendes Eko meminta 39 ribu pendamping desa untuk aktif mengawal dan menyosialisasikan program padat karya tunai.
Sementara itu, Kepala Desa Borong Palala, Ramli Supriadi menyatakan, pemanfaatan dana desa sudah sesuai hasil. Sejumlah infrastruktur untuk mendukung pengembangan ekonomi terus dibangun.
"Apa yang kita bangun sesuai dengan kebutuhan warga. Kami fokus pada petani karenanya membuat jalan tani. Kalau dulu susah untuk pelihara padi, susah beli pupuk ke luar dan susah bawa hasil panen, maka dibuatkan jalan usaha tani dari dana desa ini," ujar Ramli.
Â
Manfaat bagi Warga
Salah satu warga yang merasakan langsung pemanfaatan dari jalan usaha tani, Baharudin. Dia menuturkan dulu kala ke sawah harus memutar dengan jarak 2 km dan jalanan berlumpur. Kini dengan adanya perbaikan jalan, ia hanya menempuh sepanjang 1 km.
"Dengan adanya jalan tani ini memudahkan kami untuk mengangkut hasil panen. Setelah ada jalan tani, kami bisa mengangkut hasil panen dengan kendaraan bermotor dan lebih cepat," ujarnya optimistis.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement